Ulah Peretas PDN Bikin Repot, Menkominfo Ngaku Bakal Ngadu ke Jokowi saat Ratas Besok

Kamis, 27 Juni 2024 | 21:52 WIB
Ulah Peretas PDN Bikin Repot, Menkominfo Ngaku Bakal Ngadu ke Jokowi saat Ratas Besok
Ulah Peretas PDN Bikin Repot, Menkominfo Ngaku Bakal Ngadu ke Jokowi saat Ratas Besok. (ANTARA/Yashinta Difa Pramudyani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku dirinya akan melaporkan soal kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN) ke Presiden Jokowi pada Jumat (28/6/2024) besok. 

Menurutnya, laporan itu akan disampaikan dalam forum rapat terbatas kabinet di Istana. 

"Besok ratas (rapat terbatas)," kata Budi di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/6). 

Kendati begitu, Budi tak membeberkan apa saja yang akan jadi laporannya besok. Begitu pun siapa saja yang akan terlibat dalam ratas besok. 

Baca Juga: Minta Uang Tebusan 8 Juta Dolar AS, BSSN Ngaku Belum Bisa Deteksi Otak Pembobol PDN: Beberapa Negara Mau Bantu

"Belum tahu nanti saya cek," katanya. 

Beberkan Motif Peretas PDN

Sebelumnya, Budi hadir dalam rapat bersama Komisi I DPR RI membahas persoalan peretasan PDN dengan virus ransomware. 

Menkominfo Budi Arie Setiadi di DPR. (Tangkapan layar/Bagaskara)
Menkominfo Budi Arie Setiadi di DPR. (Tangkapan layar/Bagaskara)

Dalam rapat ini, Budi bersyukur motif peretasan Pusat Data Nasional (PDN) dengan virus ransomware bukan atas dasar serangan negara lain tapi dengan motif ekonomi.

"Karena dalam serangan siber ini selalu analisanya dua aja. Ini state actor atau non state actor. Tapi di forum ini saya ingin tegaskan bahwa kesinpulan mereka ini non state actor dengan motif ekonomi. Itu udah Alhamdulillah dulu. Karena kalau yang nyerang negara berat," kata Budi. 

Baca Juga: Gegara PDN Dibobol Hacker, Legislator PDIP Cecar Menkominfo dan Kepala BSSN: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional?

Budi juga mencontohkan adanya kasus peretasan dengan motif serangan negara. Itu dialami oleh Saudi Arabia. 

"Kayak beberapa bulan lalu, pemerintah Saudi Arabia diserang oleh hacker-hacker Iran. Karena negara actornya. Itu berat," ungkapnya. 

Lebih lanjut, ia mengaku, ke depan pihaknya akan melaporkan secara berkala kepada Komisi I DPR RI soal pemulihan pasca peretasan. 

"Dan jita berharap semoga nanti kami laporkan secara berkala dan seluruh anggoa Komisi I tentang perkembangan pemulihan PDNS 2 Surabaya. Karena dari tahap yang sudah kita lakukan paling tidak identifikasi, deteksi, proteksi, juga kita lakukan terhadap PDNS 1, ini juga kami terus lakukan pemulihan dalam waktu yang segera dan secepatnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI