Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengaku sedang menyelidiki kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sistem PDNS diserang peretas dengan virus ransomware.
"Kami sedang dan terus dalami terkait dengan kebocoran data, yaitu masuknya virus ransomware di PDNS di Surabaya," kata Hadi Tjahjanto dikutip dari Antara, Kamis (26/5/2024).
Meski demikian, kata Hadi, sejauh ini Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sudah melakukan langkah-langkah taktis untuk menghentikan serangan virus tersebut setelah memberikan notifikasi (pemberitahuan) terkait dengan ancaman virus tersebut.
"Saat ini BSSN juga terus menyelidiki dampak lanjutan agar bisa memitigasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Misalnya, imigrasi sudah bisa berjalan lancar dan normal," kata mantan Panglima TNI menjawab pertanyaan wartawan.
Baca Juga: Server BAIS TNI Terpaksa Dimatikan usai Diacak-acak Hacker, Kapuspen: Yang Diretas Data Lama
Untuk hal yang berkaitan lainnya, kata Hadi, saat ini telah berjalan normal. Namun, kejadian itu akan menjadi bagian dari evaluasi agar serangan serupa tidak berulang.
"Ini normal dan untuk yang lain-lain. Saya kira semua masih normal. Namun, ini ada satu bahan evaluasi bagaimana bisa mengamankan sistem, khususnya siber yang dikelola," tuturnya menegaskan.
Diputus usai Diretas
Dalam mencegah serangan ransomware Brain Cipher dari PDNS 2, Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan bahwa pihaknya bersama Telkomsigma selaku penanggung jawab sistem PDNS telah memutus akses pusat data lainnya dari PDNS di Surabaya itu.
Adapun pemutusan akses dari PDNS 2 tersebut dilakukan pada PDNS 1 yang ada di Serpong, Tangerang Selatan dan juga pusat data cadangan di Batam, Kepulauan Riau.
"Kami yakinkan bahwa dalam hal ini Telkomsigma sudah melakukan langkah-langkah sesuai dengan prosedur. Kalau ada masalah di data center tersebut, sudah diputus antara Surabaya dan Serpong serta Batam," kata Kepala BSSN Letjen TNI Purn. Hinsa Siburian di Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu.
BSSN juga melakukan asistensi untuk penguatan keamanan siber pada pusat data lainnya, yaitu PDNS 1 di Serpong, Tangerang Selatan dan pusat data cadangan di Batam, Kepulauan Riau.
Bahkan, pihaknya menurunkan tim khusus secara langsung ke dua lokasi pusat data tersebut agar dapat memeriksa keamanan siber yang sudah ditingkatkan itu.
"Ini sudah kami lakukan penguatan. Tim dari BSSN on-site di sana untuk meyakinkan bahwa di Batam maupun di Serpong itu tidak terjadi serangan siber, ini salah satu upaya kami," kata Hinsa.