Suara.com - Raden Haji "Oma" Irama, dikenal luas sebagai Rhoma Irama, adalah seorang ikon musik dangdut Indonesia. Lahir pada 11 Desember 1946, Rhoma Irama telah mengukir namanya sebagai penyanyi, musikus, penulis lagu, produser, dan aktor. Berketurunan Sunda, ia menjadi salah satu penyanyi paling berpengaruh di Indonesia.
Perjalanan Karir Musik
Memulai karir musiknya pada akhir 1960-an dengan Orkes Melayu Purnama, Rhoma Irama merintis genre dangdut yang kini populer. Ia kemudian membentuk Soneta Group, menciptakan musik dangdut inovatif yang menggabungkan unsur Barat, Melayu, dan Bollywood, mencapai kesuksesan besar. Pada akhir 1970-an, Rhoma mengarahkan musiknya ke gaya yang lebih religius, memimpin budaya musik dangdut yang saleh, dan mendapat julukan "Raja Dangdut".
Prestasi dan Kontribusi di Dunia Hiburan
Baca Juga: Ribut dengan Rhoma Irama, Habib Bahar Bin Smith Lulusan Mana?
Selain sukses di dunia musik, Rhoma Irama juga menorehkan prestasi di industri film dan politik. Ia aktif dalam kampanye Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan pernah menjadi anggota DPR mewakili seniman dan artis pada tahun 1993.
Pendidikan dan Penghargaan
Meskipun pernah kuliah di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Rhoma tidak menyelesaikannya. Ia lebih memilih belajar secara mandiri dan telah menjadi subjek penelitian, baik oleh akademisi lokal maupun asing. Pada Februari 2005, ia dianugerahi gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, meskipun gelar ini kontroversial karena universitas tersebut tidak diakreditasi.
Karier Bermusik yang Menginspirasi
Rhoma Irama memulai karirnya di dunia hiburan sebagai bintang film anak-anak pada tahun 1958. Pada usia 11 tahun, ia sudah menjadi penyanyi, gitaris, dan pemimpin band. Setelah bergabung dengan beberapa band, Rhoma akhirnya membentuk Soneta pada 13 Oktober 1973. Bersama Soneta, ia meraih 11 Golden Record dan memiliki penggemar lebih dari 15 juta orang di Indonesia pada pertengahan 1980-an. Musiknya yang menggabungkan elemen rock, pop, India, dan orkestra membuat setiap lagunya unik.
Baca Juga: Rhoma Irama Kebanting, Bahar bin Smith Lebih Romantis Bersikap ke Istri
Pengaruh Musik dan Budaya
Musik Rhoma Irama tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Lagu-lagunya mencakup berbagai tema seperti agama, cinta, kritik sosial, dan patriotisme. Rhoma juga mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" yang bertujuan memperbarui musik Melayu dengan unsur rock, improvisasi aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan panggung.
Karier Politik dan Pengaruh Sosial
Selain dunia hiburan, Rhoma juga terlibat aktif dalam politik. Pada awal Orde Baru, ia menjadi maskot penting PPP dan menolak bergabung dengan Golkar. Pada pemilu 2004, Rhoma juga mendukung kampanye PKS.