Dikubur di Dekat Rumah, Balita Tewas Diduga Dianiaya Ortu Terbongkar usai Kakek Curigai Cucunya Tak Pernah Diajak Mudik

Rabu, 26 Juni 2024 | 03:30 WIB
Dikubur di Dekat Rumah, Balita Tewas Diduga Dianiaya Ortu Terbongkar usai Kakek Curigai Cucunya Tak Pernah Diajak Mudik
Polisi saat olah TKP di lokasi bocah dikuburkan diduga meninggal setelah dianiaya orangtuanya di Kediri, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024). ANTARA/ HO-polisi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - AF, bayi berusia tiga tahun bernasib tragis karena tewas diduga akibat dianiaya oleh orang tuanya. Tragisnya, jasad balita itu diduga dikubur oleh orang tuanya di dekat rumahnya.

Dalam kasus ini, polisi telah meringkus TA dan istrinya, NO. Peristiwa tewasnya balita malang itu terjadi di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

"Kami masih selidiki kasus ini. Ada luka di bagian kepala, badan, namun untuk detailnya belum," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Fauzy Pratama di Kediri, Selasa.

Kasus tersebut terbongkar berawal dari laporan kakek korban yakni Suyono.

Baca Juga: Respons Mabes Polri Soal Tewasnya Bocah Afif Diduga Disiksa Anggota: Kapolda Sudah Rilis, Ikutin Di Sana

Selama ini, Suyono tinggal di Nganjuk sedangkan orangtua korban dan korban tinggal di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Orang tua korban berinisial TA dan NO. TA merupakan ayah sambung dari korban. Mereka baru menikah awal Januari 2024 dan AF baru diajak pindah ke rumah TA pada Februari 2024.

Kedua orang tua korban datang ke Nganjuk pada Senin (24/6) tanpa mengajak cucunya.

Saat itu, sempat ditanya hingga tiga kali dan kemudian dijawab jika AF sudah meninggal dunia pada Sabtu (22/6) dan jenazahnya dikubur di sebelah rumah.

Kakek korban kemudian ke Kediri dan melaporkan hal ini ke perangkat desa dan polisi. Kemudian, polisi ke lokasi dan melakukan pencarian makam korban hingga kemudian ditemukan.

Baca Juga: Selain Afif, LBH Padang Ungkap 5 Anak Lainnya Ikut Disiksa Polisi: Disetrum, Dicambuk hingga Dipaksa Ciuman Sesama Jenis

Ia mengatakan, petugas juga melakukan pemeriksaan kepada jenazah dan diketahui ada pendarahan di bagian kepala yang diakibatkan kekerasan benda tumpul.

Pihaknya juga sudah menahan kedua orangtua korban terkait dengan temuan jenazah korban yang masih berusia tiga tahun tersebut. Kepada polisi, mereka mengatakan jika kesal dengan sikap anak tersebut sehingga memicu mereka melakukan kekerasan pada korban.

Dirinya menambahkan, korban dianiaya hingga tidak sadar. Mereka sempat memberikan pertolongan pada korban namun korban tidak juga sadar hingga kemudian diambil kesimpulan bocah tersebut meninggal dunia sehingga dikuburkan.

"Setelah pelaku ambil kesimpulan anak tidak bernyawa, dilakukan tindakan untuk menguburkan," ujar dia.

Pihaknya juga menduga penganiayaan beberapa kali dilakukan di waktu yang berbeda termasuk yang hingga menyebabkan kematian pada korban.

"Dua-duanya ada peran masing-masing. Untuk skala mana yang menyebabkan kematian korban, kami belum tahu," kata dia.

Sementara itu, kakek korban, Suyono menyesalkan dengan kejadian itu. Ia sedih sebab cucunya meninggal dunia dan dimakamkan tidak sebagaimana mestinya. Untuk itu, ia sudah meminta polisi untuk mengizinkan memakamkan cucunya di Nganjuk.

"Keluarga mau membawa ke Nganjuk. Penting saya bawa pulang," kata Suyono.

Hingga kini, kedua orangtua korban masih diperiksa polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sedangkan lokasi tempat korban awalnya dimakamkan dipasang garis polisi, sehingga yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Jenazah korban juga masih di RS Bhayangkara Kediri, untuk autopsi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI