2 Kubu Jemaat Tawuran di Cawang Jaktim, Polisi Sebut Pemicunya Rebutan Gereja

Selasa, 25 Juni 2024 | 17:19 WIB
2 Kubu Jemaat Tawuran di Cawang Jaktim, Polisi Sebut Pemicunya Rebutan Gereja
Ilustrasi tawuran (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gegara ribut masalah penggunaan gereja, dua kelompok jemaat sampai tawuran. Peristiwa keributan dua kubu jemaat itu terjadi di Jalan Budhi, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/6/2024) malam.

Pemicu bentrokan dua kelompok jemaat itu diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly. 

"Iya benar. Bentrokan itu karena perselisihan penggunaan gereja," ujar Kapolres dikutip dari Antara, Selasa (25/6/2024).

Namun, Kombes Nicolas urung menjelaskan secara terang soal jemaat gereja mana yang terlibat tawuran karena dipicu rebutan penggunaan tempat ibadah.

Baca Juga: HUT Jakarta Ke-497 Diwarnai Tawuran Warga di Pasar Gembrong

Dia hanya menjelaskan, fasilitas di gereja hingga rekaman CCTV dirusak saat terjadi bentrokan antarjemaat itu. 

Saat ini, tidak ada yang ditangkap dari kedua kelompok tersebut dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bentrokan itu. Namun, sejumlah fasilitas gereja mengalami kerusakan.

"Yang dirusak ada pintu gereja, papan nama dan kamera CCTV," ujar Nicolas.

Kronologi 2 Kubu Jemaat Gereja Tawuran

Sebelumnya, bentrokan bermula dari adanya larangan beribadah terhadap jemaat Gereja Anugerah Bahtera Kristus (GABK) oleh jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB).

Baca Juga: Pemuda di Kalideres Masuk Bui Gegara Bubarkan Tawuran, Detik-detik DMS Hajar ABG hingga Tewas Pakai Balok

"Kita ada jadwal ibadah ibu-ibu setiap hari Senin. Namun, saat beberapa ibu-ibu datang, mau beribadah malah dilarang," kata Pendeta GABK, HS Watimuri saat dikonfirmasi wartawan.

Menurut dia, perseteruan ini sebenarnya sudah dimediasi kesepakatan bersama oleh GPIB dan GABK untuk memakai gedung secara bersama-sama.

GPIB menggunakan gedung tersebut pukul 08.00 WIB dan GABK pukul 10.00 WIB dan pukul 18.00 WIB.

"Itu sudah disepakati bersama, karena pakai bersama GPIB buat jadwal dia taruh di luar depan dinding. Dan dari GABK juga buat jadwal taruh di tiang," katanya.

Namun dalam perjalanannya, GPIB memasang plang pengumuman jadwal penggunaan gereja dan karena itu, warga bersama jemaat GABK juga memasang plang jadwal penggunaan gereja.

"Jadi, mereka tidak terima kita pasang plang jadwal ibadah," kata Watimuri.

Tidak hanya itu, setelah warga dan jemaat GABK memasang plang, jemaat GPIB menduduki gereja dengan cara membawa kasur ke dalam gereja, sehingga banyak orang luar yang ikut menduduki gereja tersebut.

"Jadi, bentrokan terjadi selain karena pelarangan ibadah juga karena warga kesal banyak orang luar yang menduduki gereja," ucapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI