Jukir Liar Istiqlal Berulah Lagi Minta Rp 300 Ribu untuk Bus, DPRD DKI: Ini Sudah Premanisme

Selasa, 25 Juni 2024 | 16:00 WIB
Jukir Liar Istiqlal Berulah Lagi Minta Rp 300 Ribu untuk Bus, DPRD DKI: Ini Sudah Premanisme
Ilustrasi bus terparkir. (Hobi industri/Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Karyatin Subiantoro, mengecam tindakan juru parkir (jukir) liar di kawasan Masjid Istiqlal yang mematok harga Rp300 ribu untuk parkir bus wisata. Ia menilai apa yang dilakukan oknum itu sudah termasuk tindakan premanisme.

Karyatin mengatakan, aksi premanisme seperti ini tak boleh dibiarkan. Masyarakat akan semakin dirugikan karena adanya jukir liar yang mematok harga tak masuk akal.

"Kalau parkir sekali Rp 300 ribu, di parkir resmi saja tidak segitu, kalau berlebihan seperti itu sudah masuk premanisme sehingga merugikan masyarakat," ujar Karyatin di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

Menurutnya, terkadang jukir liar bisa saja jadi membantu masyarakat apabila parkiran resmi sudah penuh. Pengunjung juga bisa menerimanya jika harga yang dipatok masih dalam batas wajar.

Baca Juga: Idul Adha 2024: Jokowi Lebaran Bareng Keluarga di Semarang, Maruf Amin dan JK Salat Ied di Masjid Istiqlal

"Kalau mereka terpaksa harus ada operasional untuk membiayai parkir walaupun tidak formal selama masih dalam batas kewajaran saya kira masyarakat masih dapat menerima," tuturnya.

Karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meningkatkan keamanan di berbagai ruang publik.

Para petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub) perlu ditempatkan di berbagai lokasi yang rawan ditempati jukir liar.

"Ini ranah eksekutif untuk melakukan penertiban terutama Satpol PP dan Dishub," pungkasnya.

Diburu Polisi

Baca Juga: Disembelih di Istiqlal Besok, Hewan Kurban Wapres Maruf Amin Gak Kaleng-kaleng, Bobotnya Tandingi Sapi Simental Jokowi

Sebelumnya Kepolisian mengidentifikasi tiga pelaku juru parkir liar di sekitar Masjid Istiqlal yang mematok harga hingga Rp300 ribu untuk sebuah bus wisata yang parkir di kawasan tersebut.

"Dengan adanya kejadian tersebut, kami sudah mengidentifikasi tiga pelaku juru parkir liar inisial B, R dan F," kata Kapolsek Sawah Besar, Kompol Dhanar Dhono Vernandhie saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Dhanar menjelaskan, tim penyidik masih melakukan penyelidikan terhadap para juru parkir liar tersebut.

 Penindakan parkir liar di Jakarta Utara. (Foto dok. Kominfotik Jakarta Utara)
Penindakan parkir liar di Jakarta Utara. (Foto dok. Kominfotik Jakarta Utara)

Sementara untuk pengemudi bus (agen travel) belum membuat laporan, hal ini juga menjadi evaluasi untuk tim gabungan baik dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP untuk lebih tegas menindak para juru parkir liar.

Polsek Sawah Besar juga meminta sopir bus untuk tegas dan tidak menurunkan penumpang sembarangan. Dalam hal ini, pihaknya mendukung penindakan tegas dan terukur dari Satpol PP dan Dishub setempat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya terus menyelidiki dan berkoordinasi dengan Dishub dan Satpol PP dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bersama, termasuk menangani juru parkir liar.

"Dalam lidik dan koordinasi dengan Dishub dan Satpol PP. Setiap hari ada personel gabungan yang berjaga di sana," kata Susatyo.

Sekelompok juru parkir (jukir) liar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, telah mematok harga sampai Rp300 ribu untuk sebuah bus wisata yang ingin parkir di kawasan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI