Pembongkaran Lapak PKL Picu Ketegangan di Puncak, Ada Ancaman Golput di Pilkada Bogor

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 25 Juni 2024 | 14:02 WIB
Pembongkaran Lapak PKL Picu Ketegangan di Puncak, Ada Ancaman Golput di Pilkada Bogor
Sejumlah pedagang melakukan penolakan saat petugas akan menertibkan lapak mereka di kawasan Puncak, Bogor -Antara-
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imbas adanya penertiban lapak pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (24/6/2024) kemarin membuat warga geram.

Bahkan, sebagian warga yang menjadi korban penertiban PKL Puncak Bogor memberikan ancaman keras pada Pilkada 2024 November mendatang.

Hal itu diungkapkan warga Kampung Naringgul, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, yang melayangkan ancaman untuk golput pada Pilkada Jabar maupun Pilkada Bogor.

Eti (34), salah satu pedagang yang menjadi korban penertiban lapak PKL di Puncak mengaku akan melakukan golput.

Kata dia juga, banyak warga yang bertekad tidak akan memilih satu calon Bupati pun karena merasa sakit hati, lantaran bangunan warung tempat usaha mereka dihancurkan.

“Saya tidak akan milih siapapun. Saya sakit hati. Waktu Pemilu kemarin banyak caleg yang datang meminta dukungan suara, tapi sekarang mana, tidak ada nongol. Hanya janji-janji doang,” katanya dikutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com.

Sambil menangis tersedu, Eti mengaku bingung untuk menghidupi keluarganya.

“Satu-satunya usaha saya hanya warung ini untuk membiayai keluarga. Tidak punya usaha lain. Mana sekarang anak-anak mau masuk sekolah lagi, semuanya sekolah. Coba dari mana biayanya,” ujar ibu berputra empat yang sehari-hari berjualan bakso ini.

Keluhan serupa dilontarkan Cicih (31 tahun). Sembari menggendong anak, ia dan anaknya tak henti-hentinya mengucurkan air mata menerima nasibnya.

Baca Juga: Iwan Setiawan dan Rudy Susmanto Bersatu, Pilkada Bogor Bakal Dimenangkan Partai Gerindra?

“Tak Sudi. Saya dan semua warga di sini tidak akan milih di Pilkada. Sama saja bohong,” tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI