Suara.com - Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng meninggal dunia pada Minggu, 23 Juni 2024, dini hari. Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Medistra Jakarta.
Jenazah Tanri Abeng akan disemayamkan di rumah duka, di Jalan Simprug Golf XIII No. 19, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Tanri Abeng adalah Menteri BUMN pada Kabinet Pembangunan VII. Saat itu, kementeriannya bernama Kementerian Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara.
Di masa kepemimpinan Presiden BJ. Habibie, ia kembali dipercaya menduduki jabatan sama dalam Kabinet Reformasi Pembangunan.
Tanri Abeng menghabiskan masa kecilnya di Makassar. Setelah menamatkan pendidikan SMA di kota ini, ia mendapat beasiswa pendidikan di Amerika melalui American Field Service (AFS) Exchange program.
Setelah selesai menuntaskan program tersebut, ia kembali ke Makassar dan belajar di Universitas Hasanuddin.
Belum sempat menyelesaikan studinya di Unhas, Tanri Abeng kembali mendapat kesempatan menempuh pendidikan di Graduate School of Business Administration, di Universitas New York.
Setelah berhasil mendapat gelar Master of Business Administration (MBA) tersebut, Tanri bekerja menjadi manajer di perusahaan multinasional, Union Carbide Corp. Profesi ini membawanya sebagai manajer termahal di Indonesia.
Sejak 1971, karinya kian menanjak. Sepanjang 1971-1976, ia dipercaya sebagai Direktur Agrocarb Indonesia, Direktur Karmi Arafura Fisheries, dan pada 1977, ia juga merangkap sebagai manajer pemasaran Union Carbide Singapura.
Baca Juga: Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun
Menariknya, Tanri pernah jadi CEO di PT. Multi Bintang Indonesia, perusahaan produsen bir Belanda, Heineken. Padahal, ia tak fasih berbahasa Belanda, juga bukan peminum bir.