Desakan Kubu Hasto PDIP Bikin Harun Masiku Sulit Ditangkap, Yudi Purnomo: AKBP Rossa Purbo Sudah di Jalan yang Benar

Jum'at, 21 Juni 2024 | 14:32 WIB
Desakan Kubu Hasto PDIP Bikin Harun Masiku Sulit Ditangkap, Yudi Purnomo: AKBP Rossa Purbo Sudah di Jalan yang Benar
Eks Penyidik KPK, Novel Baswedan dan Yudi Purnomo, usai menyaksikan sidang praperadilan Firli Bahur di PN Jaksel, Kamis (14/12/2023). [Suara.com/Yaumal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menanggapi permintaan staf pribadi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi agar penyidik yang menangani kasus Harun Masiku diganti.

Menurut Yudi, AKBP Rossa Purbo Bekti sudah melakukan tugasnya dengan baik dalam mengusut kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI yang melibatkan buronan Harun Masiku sebagai tersangka.

“AKBP Rossa Purbo Bekti sudah di jalan yang benar dalam menemukan posisi Harun Masiku sehingga tidak perlu diganti,” kata Yudi kepada wartawan, Jumat (21/6/2024).

Dia menilai langkah Rossa yang melakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap dua ponsel dan sebuah buku catatan milik Hasto serta sebuah ponsel dan kartu ATM milik Kusnadi adalah langkah yang benar sesuai dengan kewenangannya.

Baca Juga: Setor Bukti ke Dewas, Kusnadi Staf Hasto PDIP Tuding Penyidik KPK Palsukan Surat Penyitaan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

“Jika ada yang merasa bahwa apa yang dilakukan oleh penyidik KPK tidak prosedural ya silakan saja praperadilan atau melapor ke Dewas, tentu dengan bukti yang memadai,” ujar Yudi.

Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK itu juga menyebut langkah Rossa yang melakukan penggeledahan dan penyitaan barang sebagai bagian dari proses penyidikan juga merupakan perintah dari pimpinan KPK dengan surat perintah penyidikan dan surat perintah penyitaan.

Dengan begitu, dia menegaskan lembaga antirasuah tidak perlu mengganti Rossa yang merupakan Kasatgas Penyidikan untuk terus mengusut kasus Harun Masiku.

“Justru ketika Rossa diganti, upaya mencari Harun masiku akan kembali menemukan jalan buntu karena tentu Alumni Akpol angkatan 2006 tersebut bisa jadi diduga telah mempunyai petunjuk signifikan terkait dengan keberadaan Harun Masiku,” tutur Yudi.

Perlawanan Kubu Hasto PDIP ke AKPB Rossa

Baca Juga: Diperiksa Gegara Tukang Kritik Istana? Moeldoko Ungkap Alasan Hasto Kristiyanto Berurusan dengan KPK

Sebelumnya, Kusnadi melakui kuasa hukumnya, Petrus Selestinus meminta lembaga antirasuah untuk mengganti AKBP Rossa Purbo Bekti sebagai penyidik dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dengan tersangka Harun Masiku.

Kusnadi (tengah), selaku Staf Sekjen PDI Perjuangan, berikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Kusnadi (tengah), selaku Staf Sekjen PDI Perjuangan, berikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

"Ada permintaan untuk ganti penyidik karena kaitan dengan peristiwa tanggal 10 Juni itu," ucap Petrus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).

Adapun peristiwa yang dimaksud ialah penggeledahan dan penyitaan barang-barang seperti ponsel dan kartu ATM milik Kusnadi oleh penyidik KPK.

Selain itu, Kusnadi juga mengaku sempat diinterogasi dengan cara yang dianggap intimidatif.

Peristiwa itu terjadi saat Kusnadi mendampingi Hasto menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus ini pada Senin (10/6/2024).

Buntut dari peristiwa tersebut, Kusnadi melaporkan AKBP Rossa selaku penyidik ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Komnas HAM, hingga Bareskrim Polri.

widodo
Jika Harun masiku tertangkap dan ngomong apa adanya. Bakal ada yang merosot elektoral threshold nya
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI