Suara.com - Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. (lahir 8 November 1963), adalah seorang Purnawirawan TNI-AU yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia (RI) ke-15 sejak 21 Februari 2024.
Hadi sempat menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang sejak 21 Juni 2022. Hadi juga pernah menjabat sebagai Panglima TNI dari tahun 2017 hingga 2021 dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari Januari 2017 hingga Januari 2018. Ia merupakan Panglima TNI kedua yang berasal dari Angkatan Udara setelah Djoko Suyanto. Hadi adalah lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 1987.
Hadi Tjahjanto lahir pada 8 November 1963 di Malang, Jawa Timur. Hadi hidup dari keluarga Angkatan Udara. Orang tuanya berasal dari Banyumas, Jawa Tengah, namun mereka pindah ke Malang, Jawa Timur karena tugas militer.
Baca Juga: Hadi Tjahjanto Jamin Satgas yang Dipimpinnya Bersih dari Aparat TNI-Polri Pemain Judi Online
Ayahnya berpangkat Kopral dengan pangkat terakhir Sersan Mayor (Teknik), sedangkan ibunya adalah penjual rujak cingur.
Hadi menempuh pendidikan di SMP Negeri 3 Singosari (dulu SMPN 7 Malang), lulus tahun 1979, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) Malang, yang kini bernama SMAN 1 Lawang, dan lulus pada tahun 1982. Di SMA, ia memilih jurusan IPA dan dikenal cerdas oleh teman-temannya. Pilihan jurusan ini untuk mempermudah dalam merintis karier sebagai penerbang TNI AU.
Pendidikan Formal
-SMP Negeri 7 Malang (kini SMP Negeri 3 Singosari, Malang), lulus 1979.
-Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) Malang (kini SMA Negeri 1 Lawang), lulus 1982.
Baca Juga: Satgas Pemberantasan Judi Online Gelar Rapat Perdana, Bakal Ada 3 Operasi
-S-1 Ilmu Administrasi Negara, Universitas Terbuka.
Pendidikan Militer
-Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986
-Sekolah Penerbang TNI AU 1987
-Sekkau 1995
-Seskoau 2001
-Sesko TNI 2009
-PPSA Lemhannas RI 2015
Karier
Setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU) dan dilantik sebagai perwira TNI AU dengan pangkat Letda oleh Presiden Soeharto pada 20 September 1986, Hadi memulai kariernya di Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Skadron ini mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk operasi dukungan udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut. Pada tahun 1993, ia menjadi Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, dan pada tahun 1996, ia memimpin pesawat angkut berat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skadron Udara 32 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh.
Pada tahun 1997, Hadi memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarmo, dan tahun 1998 ia menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarmo.
Pada tahun yang sama, ia juga menjabat sebagai Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI, dan pada tahun 1999, menjadi Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto. Pada tahun 2000, ia dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto.
Pada tahun 2001, Hadi menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I, dan pada tahun 2004, ia menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara. Kemudian, ia menjadi Kepala Dinas Personel Lanud Abdul Rachman Saleh pada tahun 2006 dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara pada tahun 2007.
Pada tahun 2010, Hadi menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Setahun kemudian, ia mendapat tugas di luar TNI AU sebagai Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara.
Dua tahun kemudian, Hadi menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Setelah menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013–2015) dan Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh pada Juli 2015, Hadi ditugaskan menjadi Sekretaris Militer Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda. Pada November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan.
Tiga bulan kemudian, pada 18 Januari 2017, Hadi terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara menggantikan Agus Supriatna. Pada masa jabatannya, terungkap berbagai kasus korupsi di Kemenhan, termasuk pengadaan pesawat dan helikopter.
Presiden Joko Widodo mencalonkannya sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo, dan setelah disetujui DPR, Hadi resmi dilantik sebagai Panglima TNI pada 8 Desember 2017.