Awas Pandemi Baru! Inggris Kelimpungan Hadapi Judi Online Sepak Bola, Indonesia?

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 19 Juni 2024 | 21:45 WIB
Awas Pandemi Baru! Inggris Kelimpungan Hadapi Judi Online Sepak Bola, Indonesia?
Ilustrasi judi bola. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut penelitian di Universitas Bristol, tiap akhir pekan akan muncul 6.996 pesan daring yang berisi promo judi sepak bola pertandingan Liga Inggris, dan kasta dibawahnya.

Tak hanya via ponsel yang dimiliki semua orang Inggris, pesan-pesan promo juga disiarkan secara legal di radio dan televisi. Bahkan di Talsport--salah satu televisi olahraga paling populer di Inggris, komentator dibayar untuk menyampaikan promo judi.

Tak bisa dipungkiri, industri judi sangat menguntungkan. Tak heran jika kemudian pemerintah Inggris melegalkan aktivitas ini. Sebagai contoh, perusahaan judi yang berdiri di Stoke pada 2000 mengantongi laba sebesar 221 juta pounsdterling tahun lalu.

Tak mengherankan jika CEO perusahaan judi itu, Denise Coates memiliki rumah senilai 90 juta poundsterling dan dua helikopter pribadi dengan harga sangat fantastis.

Tentu saja mereka yang terlebit dan berkecimpung di industri judi ini tak pernah mau membenarkan masalah pelik dan sosial yang dialami para penjudi.

Menurut psikolog Mark Gaskell, judi di Inggris sudah membuat banyak orang menjadi korban. Bahkan menurutnya peraturan hukum dari negara tak bisa berbuat banyak mengatasi hal itu.

"Perjudian bisa jadi merupakan sesuatu yang dilakukan sebagai hiburan untuk bersenang-senang. Namun di Inggris, kita tidak menciptakan industri perjudian yang mendunia hanya karena melihat masifnya pangsa penjudi," kata Gaskell seperti dikutip dari Menshealth.com.

"Industri judi tidak menarik Anda untuk bersenang-senang. Mereka ingin membuat Anda menjadi lebih adiktif. Dan sayangnya undang-undang dan peraturan kita tidak bisa melindungi itu semua, mulai dari anak-anak hingga remaja di usia produktif. Ini bahaya yang sangat besar," sambungnya.

Menurut Gaskell, di klinik yang ia buka untuk para penjudi, banyak remaja usia produktif datang sembuh dari kecanduan. Gaskell mengatakan bahwa mayoritas pasiennya ialah penggemar sepak bola.

Baca Juga: Hadi Tjahjanto Jamin Satgas yang Dipimpinnya Bersih dari Aparat TNI-Polri Pemain Judi Online

Faktanya memang ada pandemi, begitu kata James 51 tahun seorang penggemar Manchester City melihat masifnya judi online sepak bola.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI