Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menjamin jika tim Satgas yang dipimpinnya bersih dari anggota TNI-Polri yang terlibat judi online (judol). Pasalnya, aparat TNI dan Polri yang ketahuan terlibat judol sudah di-blacklist dan tidak akan masuk tim satgas.
"Tidak semua anggota TNI dan Polri ikut dalam judi online. Pimpinan TNI dan Polri sudah mengetahui data-datanya siapa aja yang main judi online, tentunya mereka tidak dilibatkan," kata Hadi di kantor Kemenko Polhukam RI, Jakarta Pusat, Rabu.
Pihaknya akan lebih mengerahkan jajaran satgas dan anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas di wilayah untuk melakukan pemberantasan aktivitas judi online.

Menurut Hadi, peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat penting lantaran dapat dengan mudah menyentuh masyarakat di setiap wilayah.
Beberapa hal yang mereka bisa lakukan, lanjut Hadi, yakni mengantisipasi adanya praktek jual beli rekening untuk kepentingan judi online serta menutup layanan transaksi top up game online yang terafiliasi dengan judi online.
Karenanya, satgas akan memberikan pelatihan kepada Babinsa dan Babinkamtibmas agar mengetahui modus tersebut dan tata cara penindakannya.
Di saat yang sama, satgas akan melakukan penindakan secara luas dengan cara menyelidiki aliran uang yang ada di dalam rekening penadah uang judi online.
Terkait aparat yang bermain judi online, Hadi berharap para pimpinan instansi dapat menindak tegas anggotanya yang terlibat di aktivitas lingkaran setan tersebut.
Aparat Doyan Judi Online
Sebelumnya, beberapa kasus judi online yang melibatkan anggota TNI dan Polri sempat terjadi belakangan ini.