Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, angkat bicara soal polusi udara di Jakarta yang cukup tinggi belakangan ini. Heru mengakui memburuknya kualitas udara memang kerap terjadi.
Bahkan, Heru menyebut kebanyakan negara di dunia sedang mengalami masalah yang sama. Persoalan polusi udara ini tak hanya dialami Jakarta saja.
"Memang dunia begitu ya, semua polusi," ujar Heru kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).
Kendati demikian, Heru menyebut pihaknya telah melakukan antisipasi untuk mengatasi masalah polusi udara. Pertama, dengan penyemprotan kabut air dari gedung tinggi alias water mist.
Baca Juga: Udara Jakarta Terburuk Ketiga di Dunia Pagi Ini, Kategori Tidak Sehat!
Kemudian, ada juga rencana pembatasan kendaraan dan menggalakkan uji emisi kendaraan bermotor di berbagai lokasi.
"DKI kan ada watermist nanti. Ada pembatasan kendaraan, uji emisi," kata Heru.
Diketahui, berdasarkan data dari penyedia informasi kualitas udara kota-kota di dunia, IQAir pada Rabu pagi, Jakarta merupakan salah satu kota dengan kualitas udara tidak sehat. Pada pukul 09.00 WIB, indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 158 US Air Quality Index (AQI US).
Jakarta bahkan menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor tiga di dunia. Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini adalag PM2.5 dengan konsentrasi 65µg/m³.
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," tulis situs tersebut.
Baca Juga: Ditawari Kursi Cagub Oleh Koalisi Indonesia Maju, Posisi PKS Dinilai Strategis Di Pilkada DKI
Atas kondisi ini, masyarakat dianjurkan untuk mengenakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.