Soni mengungkapkan, pelaku sempat bercerita kepada dirinya ingin menggorok leher anaknya sejak 6 bulan lalu. Pernyataan itu disampaikan pelaku ayah gorok anak kandung lantaran depresi usai tidak memiliki pekerjaan.
Kata Soni, pelaku sebelumnya sempat bekerja sebagai pemetik kelapa milik orang lain.
"Sebelum kejadian kayak gini, dia (pelaku) emang sempat bilang mau ngebunuh si korban, kata saya apa untungnya? Saya tanya emang ada untungnya, terus dia diem, ga jawab apa-apa, ga ngasih alasan apa-apa," ungkap Soni saat ditemui di rumah duka, Selasa (18/6/2024).
"Ngomong gitu udah lama, beberapa bulan lalu, ada sekitar 6 bulanan," imbuhnya.
Soni mengungkapkan, sosok Agus kerap mencurahkan isi hati terkait kehidupannya yang tak memiliki penghasilan, sehingga jarang bergaul dengan masyarakat sekitar.
"Dia (pelaku) suka curhat, soal kehidupan aja, nyari uang kemana, gimana, bingung katanya, cuma gitu doang. Paling kata saya yaudah kerja kalau pengen dapat uang mah," kata Soni.
Soni mengaku terkejut lantaran Agus benar-benar nekat melakukan apa yang pernah disampaikan 6 bulan silam, terlebih hubungan rumah tangganya pun terbilang tak pernah terdengar ada pertengkaran.
"Saya ga tau kenapa, ga tau alasannya, yang ada dipikiran dia (pelaku) itu cuma ngopi, ngerokok, nyantai, udah. Belum pernah (cekcok sama istri), malah istrinya nafkahin dia, istrinya kerja, suka ngasih uang ke dia buat beli rokok," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Agus (30) warga Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten tega menggorok leher anak kandungnya yang masih berusia 3 tahun saat sedang tidur di samping sang ibu, pada Selasa (18/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
Baca Juga: Sebelum Bunuh Anak Kandung, Ayah di Serang Banten Sempat Curhat Soal Hal Ini
Aksi pelaku sempat dipergoki sang istri yang terbangun lantaran terkena cipratan darah korban saat tengah digorok lehernya. Sontak hal itu pun membuat pelaku kaget dan langsung melarikan diri.