Suara.com - Sebuah video menayangkan momen takbiran keliling yang unik di suatu daerah. Hal ini karena alat yang dibawa takbiran ini membuat warganet salah fokus.
Pada video yang diunggah akun @faktaindo ini memperlihatkan rombongan umat yang sedang melakukan takbiran keliling menggunakan obor.
Mereka menggunakan baju muslim warna hitam lengkap dengan peci dan sarung. Mereka bergotong royong mengangkut patung diduga sapi yang merupakan simbol hewan kurban.
Namun demikian, patung tersebut berwarna kuning keemasan dan bentuknya tak terlalu mirip sapi apalagi kambing. Karena badannya memanjang dengan mulut yang mengerucut.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Gelar Pemotongan Hewan Kurban Idul Adha Hari ini
Bentuknya yang unik ini membuat warganet salah fokus.
“Warga takbiran keliling bawa patung sapi, bentuknya bikin netizen salah fokus,” tulis akun tersebut sebagai caption.
“GK mau mikiri aneh aneh, tpi mereka duluan,” ujar @donarik**
“boro boro mikirin bentuknya. "Takbiran keliling bawa patung sapi" aja gue udh bingung banget,” ujar @denax***
“sapi jenis baru..kloningan itu,” ujar @yudha***
Baca Juga: Deg-degan Sembelih Sapi Kurban, Haykal Kamil: Alhamdulillah Tarikan Kedua Selesai
Makna Takbiran
Seperti diketahui, takbiran adalah kegiatan yang dilakukan oleh umat Islam dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Takbiran biasanya dilakukan malam hari sebelum hari raya yang ditandai dengan mengucapkan kalimat takbir ‘Allahu Akbar'.
Di Indonesia sendiri salah satu tradisi di malam takbiran adalah melantunkan kalimat takbir sambil melakukan pawai keliling, yang tema dan bentuknya bisa bervariasi untuk setiap daerah.
Sejarah takbiran diketahui bermula peristiwa Nabi Ibrahim a.s. menyerahkan anaknya, Ismail, kepada Allah.
Dikisahkan pada saat Nabi Ismail a.s. berusia tujuh tahun, ada sebagian ulama yang menyebutkan 13 tahun, Allah SWT memintanya kepada Nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim a.s. pun memenuhi dengan menyerahkan putranya, sebagai bentuk ketaatan.
Nabi lalu berdoa agar Allah SWT tidak menyiksa satu pun umat Nabi Muhammad SAW. Lalu, setelah mendengar doa tersebut, Malaikat Jibril berkata: "Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar".
Lalu, Nabi Ismail a.s. berucap "Laa ilaaha Illallahu wallahu akbar".
Kemudian Nabi Ibrahim menimpali, "Allahu akbar walillahilhamd".
Inilah yang menjadi asal-usul kalimat takbir yang dikumandangkan saat malam takbiran menyambut lebaran.