Suara.com - Hari Tasyrik adalah hari yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Di hari Tasyrik ini, umat Islam dilarang untuk berpuasa.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai hari makan dan minum. Serta banyak berdzikir kepada Allah SWT.
Mengenai keutamaan hari Iduladha dan hari Tasyrik, disebutkan dalam hadis yang dikeluarkan oleh Abu Daud:
إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ
Baca Juga: Teks Doa Hari Tasyrik Sesuai Anjuran Rasulullah, Perbanyaklah Baca Doa Sapu Jagat Ini
Artinya : “Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala adalah hari Iduladha dan Yaumul qorr (hari Tasyrik).” (HR. Abu Daud no. 1765, dari ‘Abdullah bin Qurth. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih).
Hari Tasyrik disebut Yaumul Qorr karena pada saat itu orang yang berhaji berdiam di Mina.
Hari Tasyrik yang terbaik adalah hari Tasyrik yang pertama, kemudian yang berikutnya, dan berikutnya lagi. (Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hlm. 503).
Mengingat keistimewaan hari Tasyrik, sebagai orang yang beriman, hendaknya umat Islam memaksimalkan upaya untuk mendapatkan limpahan rahmat dan pahala dari Allah di hari-hari ini.
Memperbanyak amal saleh dan berbagai bentuk ibadah kepada Allah. Hanya saja, ada beberapa amal yang disyariatkan untuk dilakukan di hari Tasyrik.
Baca Juga: Apa Hukum Berhubungan Suami Istri di Hari Tasyrik? Ini Penjelasannya
Jemaah Haji Melontar Jumrah
Hari Tasyrik adalah tiga hari yang berlangsung setelah Hari Raya Idul Adha dalam kalender Hijriyah, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Pada hari-hari ini, umat Islam yang menunaikan ibadah haji masih berada di Mina untuk melaksanakan salah satu rukun haji, yaitu melontar jumrah.
Beberapa poin penting tentang Hari Tasyrik adalah:
1.Pelaksanaan Melontar Jumrah
Jemaah haji melakukan ritual melontar batu ke tiga jumrah, yaitu Jumrah Ula, Jumrah Wusta, dan Jumrah Aqabah.
2.Larangan Berpuasa
Umat Islam dilarang berpuasa pada Hari Tasyrik. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa hari-hari ini adalah hari makan dan minum serta mengingat Allah.
3.Keutamaan Berdzikir
Hari Tasyrik juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan mengingat Allah. Salah satu amalan yang disunnahkan adalah memperbanyak takbir setelah salat fardhu.
Hari Tasyrik memiliki makna mendalam dalam agama Islam, di antaranya sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah dan sebagai momen untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada-Nya.