Suara.com - Istidraj adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada suatu keadaan di mana seseorang diberi kenikmatan atau kemudahan hidup oleh Allah SWT.
Namun bukan sebagai bentuk rahmat, melainkan sebagai ujian atau bahkan hukuman secara terselubung.
Istidraj terjadi ketika kenikmatan dunia diberikan kepada seseorang yang justru semakin menjauhkannya dari Allah dan agama, membuatnya semakin lalai dan terus melakukan dosa.
Istidraj berasal dari kata "daraja" yang berarti "bertahap" atau "bertingkat".
Baca Juga: Kisah Mualaf Marcell Darwin, Mendadak Ingin Masuk Islam usai Bangun Tidur
Dalam konteks ini, istidraj mengacu pada pemberian nikmat secara bertahap kepada seseorang yang sebenarnya menjadi sebab kehancurannya.
Konsep istidraj dapat ditemukan dalam beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis. Salah satu ayat yang sering dikaitkan dengan istidraj adalah:
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka. Sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al-An'am: 44)
Ciri-Ciri Istidraj
1.Kenikmatan yang Melalaikan
Baca Juga: Apa Itu PPDB? Sering Dikeluhkan Orang Tua Siswa
Seseorang yang mengalami istidraj sering kali diberi banyak kenikmatan dunia seperti kekayaan, kesehatan, dan kekuasaan.
Namun, nikmat ini membuatnya semakin jauh dari Allah, semakin lalai dalam menjalankan perintah-Nya, dan terus menerus dalam dosa.
2.Kelalaian Terhadap Agama
Orang yang mendapatkan istidraj seringkali menjadi sombong, merasa tidak membutuhkan Allah, dan melupakan kewajiban agama seperti shalat, zakat, puasa, dan lain-lain.
3.Akhir yang Buruk
Meskipun tampak bahagia dan sukses di dunia, akhir dari orang yang mengalami istidraj seringkali adalah kehancuran baik di dunia maupun di akhirat.
Tujuan dan Hikmah Istidraj
1.Ujian dan Peringatan
Istidraj bisa dianggap sebagai bentuk ujian dari Allah. Allah memberi mereka kesempatan untuk kembali kepada jalan yang benar dengan menyadari kesalahan mereka melalui kenikmatan yang diberikan.
2.Keadilan Allah
Melalui istidraj, Allah menunjukkan keadilan-Nya. Orang yang terus-menerus berbuat dosa diberi kesempatan untuk menikmati kehidupan duniawi, namun sebenarnya Allah menyiapkan hukuman yang lebih besar di akhirat jika mereka tidak bertaubat.
3.Pengajaran bagi Orang Lain:
Istidraj juga berfungsi sebagai pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Melihat seseorang yang mendapatkan kenikmatan namun tetap dalam kelalaian bisa menjadi pengingat untuk selalu bersyukur dan tetap dekat dengan Allah dalam segala kondisi.
Istidraj adalah fenomena di mana seseorang diberikan nikmat yang justru menjauhkannya dari Allah dan agama. Ini merupakan ujian yang sangat halus dan bisa berujung pada kehancuran.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan, menjaga ketaatan kepada Allah, dan menjauhi segala bentuk dosa, agar tidak terjerumus dalam istidraj.