Pemerintah China Sudah Tunggu Kunjungan Prabowo Setelah Resmi Jadi Presiden

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 17 Juni 2024 | 07:05 WIB
Pemerintah China Sudah Tunggu Kunjungan Prabowo Setelah Resmi Jadi Presiden
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut sudah ditunggu untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke China oleh pemerintan setempat. Mereka bahkan dikabarkan menginginkan agar Prabowo segera ke China tak lama dilantik menjadi Presiden RI.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Mereka berharap begitu Prabowo dilantik bisa berkunjung ke China. Ada beberapa agenda yang sudah mereka usulkan," kata Luhut di Shanghai, Minggu (16/6/2024).

Diketahui, Menko Luhut melakukan kunjungan kerja ke China sejak Rabu (12/6) dengan mengunjungi sejumlah kota dan daerah seperti Beijing, Jilin dan Shanghai. Dalam Kunjungan kerja tersebut Luhut bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Kepala National Development and Reform Commission (NDRC) China Zheng Shanjie, pejabat dari Tsinghua University dan para pengusaha asal Tiongkok.

Baca Juga: Pro Kontra Rencana Prabowo Tampung Anak Palestina: Urus Indonesia Dulu!

"Mereka sangat senang saat pertemuan Pak Prabowo yang juga bicara dengan Presiden Xi dan Perdana Menteri Li Qiang. Mereka sangat senang sekali dan saya kira itu modal penting," kata Luhut.

Sebelumnya Presiden RI terpilih Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke China pada 31 Maret-2 April 2024. Saat itu Prabowo bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Menteri Pertahanan China Admiral Dong Jun.

Luhut mengatakan hubungan Indonesia-China tidak hanya dilakukan melalui jalur diplomasi formal tetapi juga ditunjang dengan relasi personal para pejabat tingginya.

Hal itu misalnya terjadi dalam hubungannya dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

"Pertemuan dengan Pak Wang Yi itu, kita berteman lah ya. Saya pikir penting tidak bisa hanya hubungan formal, harus sampai pada hubungan personal, hubungan pribadi, harus ada 'trust' (kepercayaan)," ungkap Luhut.

Baca Juga: Tak Jadi ke China, Volvo 'Terpaksa' Pindahkan Produksi Mobil Listrik ke Belgia

Luhut dan Wang Yi merupakan dua tokoh sentral dalam High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI-China. Keduanya bertemu di Jilin pada Kamis (13/6), sebagai kelanjutan HDCM pada April 2024 di Labuan Bajo.

"Saya dengan Pak Wang Yi selalu terbuka dalam konteks kepentingan negara kita masing-masing dan kepentingan regional. China berharap kerja sama Indonesia dan Tiongkok bisa lebih bagus, dan kembali lagi mengingatkan bahwa 'One China Policy' itu betul-betul dijaga," jelas Luhut.

Duta Besar Republik Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun, Konsul Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri ke kanan) berbincang di Shanghai, China pada Minggu (16/6/2024). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Duta Besar Republik Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun, Konsul Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri ke kanan) berbincang di Shanghai, China pada Minggu (16/6/2024). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Terkait dengan kredibilitas Indonesia pada masa pemerintahan presiden-wapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Luhut mengaku juga ditanya mengenai hal tersebut.

"Dia (Wang Yi) tanya mengenai itu, tapi saya yakin Pak Prabowo kan ingin berhasil juga, dia tidak mau gagal. Saya pikir dia pekerja keras dan akan meneruskan program Pak Jokowi. Tentu disempurnakan sana sini dan mereka (China) percaya sama kita," tegas Luhut.

Saat datang ke China, Prabowo juga disebut sempat berkunjung ke salah satu sekolah di Dustrik Dongcheng, Beijing.

Saat kunjungan ke sekolah tersebut, Prabowo pun melihat kantin sekolah yang menyediakan makan siang gratis untuk siswanya. Program tersebut juga diusung pasangan Prabowo-Gibran semasa kampanye.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI