Menko PMK: Banyak Keluarga Miskin Baru Akibat Judi Online Masuk Daftar Penerima Bansos

Kamis, 13 Juni 2024 | 17:36 WIB
Menko PMK: Banyak Keluarga Miskin Baru Akibat Judi Online Masuk Daftar Penerima Bansos
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, banyak keluarga miskin baru akibat judi online.

Muhadjir menyebut keluarga miskin baru itu kini menjadi tanggung jawab pihaknya. Sebab, Kemenko PMK bertugas membenahi dari sisi dampak adanya judi online.

"Jadi tugas Kemenko PMK kalau memang sudah ditahan oleh Pak Menko Polhukam, kita membenahi dari sisi dampaknya aja," ujar Muhadjir di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/6/2024).

"Ya termasuk banyak yang menjadi miskin baru itu menjadi tanggung jawab kita, tanggung jawab dari Kemenko PMK," kata Muhadjir.

Baca Juga: Satgas Segera Dibentuk, Jokowi Minta Tokoh Agama serta Masyarakat Awasi dan Laporkan Tindakan Judi Online

Keluarga miskin baru akibat judi online itu kini turut dimasukan dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sebagai penerima bantuan sosial atau bansos. Upaya itu sebagai langkah riil dari Kemenko PMK dalam menanggulangi dampak dari permainan judi online.

"Ya kita sudah banyak memberikan advokasi mereka yang korban judi online ini, misalnya kemudian kita masukan di dalam DTKS sebagai penerima bansos ya. Kemudian mereka yang mengalami gangguan psikososial kemudian kita minta Kemensos untuk turun untuk melakukan pembinaan dan memberi arahan," terang Muhadjir.

Bikin Harta Benda Habis

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan bahaya dari permainan judi yang sudah banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat. Mulai dari perceraian hingga perilaku kejahatan.

Bukan cuma itu, Jokowi mengingatkan adanya akibat dari bermain judi offline maupun online ialah harta benda bisa ludes.

Baca Juga: Judi Online Bersifat Transnasional, Jokowi Minta Masyarakat Bentengi Diri

"Sudah banyak terjadi karena judi harta benda habis terjual. Karena judi suami istri bercerai. Karena judi melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa," kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (12/6/2024).

Kepala negara menegaskan bahwa judi bukan sekadar permainan iseng-iseng berhadiah. Lebih dari itu, judi mempertaruhkan masa depan.

"Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekadar game atau iseng-iseng berhadiah. Tapi judi mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga dan masa depan anak-anak kita," kata Jokowi.

Presiden lantas menyarankan masyarakat untuk menabung kelebihan uang yang diperoleh, ketimbang harus menghambur-hamburkannya lewat permainan judi.

Saran itu disampaikan Jokowi bersamaan dengan larangan dari kepala negara aga masyarakat tidak bermain judi, baik offline maupun online.

"Lebih baik kalau ada rezeki, ada uang itu ditabung. Ditabung atau dijadikan modal usaha," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI