Cerita Kusnadi Staf Hasto PDIP Ikut Dicecar Penyidik KPK Rossa Purbo soal Harun Masiku: Kamu Orang Islam Jangan Bohong!

Kamis, 13 Juni 2024 | 09:24 WIB
Cerita Kusnadi Staf Hasto PDIP Ikut Dicecar Penyidik KPK Rossa Purbo soal Harun Masiku: Kamu Orang Islam Jangan Bohong!
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat datang untuk memenuhi panggilan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti belakangan menjadi sorotan setelah menyita barang pribadi termasuk ponsel milik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Rossa Purbo disebut-sebut menyita barang milik Hasto saat dipegang oleh stafnya, Kusnadi. 

Setelah masalah ini mencuat ke publik, Kusnadi selaku staf Hasto buka suara membeberkan soal kronologi soal penggeledahan hingga penyitaan lewat surat pernyataan yang turut dibagikan oleh oleh Juru Bicara DPP PDIP Chico Hakim, Rabu (12/6/2024).

Lewat surat terbukannya itu, Kusnadi mengaku sempat disatroni pria bermasker dan bertopi ketika dirinya sedang mendampingi pemeriksaan Hasto PDIP terkait kasus buronan Harun Masiku di KPK pada Senin (10/6/2024) lalu. Saat menunggu majikannya diperiksa, Kusnadi mengaku pria bermasker itu menyuruhnya untuk masuk ke gedung Merah Putih KPK karena dipanggil oleh Hasto. 

Pria itu disebut meminta Kusnadi menyerahkan ponsel milik bosnya. 

Baca Juga: Serangan Balik Bertubi-tubi Hasto Kristiyanto, PDIP: Ada Kekuatan Lain di Belakang Penyidik KPK Rossa Purbo

"Saya sedang duduk dan merokok di halaman Kantor KPK, kemudian ada orang yang memakai masker dan topi memakai baju putih memanggil saya, beliau mengatakan bahwa saya dipanggil "Bapak" meminta handphone," kata Kusnadi.

Setelah naik ke lantai dua gedung KPK, Kusnadi ditemui oleh penyidik Rossa Purbo dan memintanya untuk memasuki ruangan. 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

" Di situ saya bertemu bapak yang memanggil saya di halaman, beliau memperkenalkan namanya pak Rossa, kemudian oleh beliau saya disuruh masuk ke ruangan," bebernya.

Setelah bertemu Rossa Purbo, Kurnadi diminta untuk menyerahkan ponsel milik Hasto.

"Di ruangan tersebut saya dimintai handphone "Bapak" dan saya kasih. Kemudian ditanya, 'apakah ada handphone Pak Hasto yang lain?', saya menjawab. 'tidak ada'," curhatnya.

Baca Juga: Koar-koar Bakal Ditangkap Pekan Ini, Pimpinan KPK Auto Plin-plan Ditanya Buronan Harun Masiku: Saya Gak Tahu

Setelah menyita ponsel milik Hasto, Kusnadi juga mengaku digeledah oleh AKBP Rossa Purbo. Bahkan, dia mengaku sempat dihardik oleh Rossa yang disebut memaksa membongkar isi tas yang dibawanya. 

"Beliau memaksa saya untuk membongkar isi tas dengan nada membentak dan marah-marah. Begitu tas dibuka ada handphone dan langsung diambil dan seluruh isi tas dikeluarkan dari tas tersebut," demikian cerita pria yang akrab disapa Mas Kus itu. 

Staf Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kusnadi. (Foto dok. PDIP)
Staf Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kusnadi. (Foto dok. PDIP)

"Kemudian beliau berusaha menyita semua barang yang ada di tas tetapi saya menolak, karena di dalamnya ada uang cash yang akan dipergunakan untuk membayar tiket pesawat ke Ende, beliau bilang, 'ini penggeledahan badan'" imbuhnya.

Kusnadi akhirnya memberkan perlakuan penyidik Rossa Purbo setelah bertemu dengan Hasto di sela-sela pemeriksaan sebagai saksi kasus Harun Masiku di KPK. 

"Pak Hasto bertanya "kok kamu ada di sini?", saya menjawab tas saya ditahan pak", kemudian saya dibela pak Hasto, karena saya adalah staf pak Hasto," katanya.

Kusnadi pun menceritakan saat Hasto berdebat panas dengan AKBP Rossa Purbo. Di tengah perdebatan itu, kata Mas Kus, majikannya juga disemprot oleh penyidik KPK itu.  

"Pak Hasto memprotes atas dihadirkannya saya tanpa adanya Surat Panggilan dan pendampingan Kuasa Hukum, lalu pak Rossa membalas pak Hasto 'kamu kok ngeyel'.

"Kemudian pak Hasto menegaskan kepada pak Rossa bahwa dalam waktu 5 menit saya diminta untuk turun dan membawa tas, dan tidak boleh ada penyitaan serta tas harus dikembalikan. Tetapi di ruangan saya malah diperiksa kembali dan dimintai keterangan serta KTP," sambungnya. 

Tak sampai di situ, Kusnadi mengaku dibawa ke sebuah ruangan di lantai 2 gedung KPK. Di sana dia bertemu orang bernama Prasetyo hal itu terlihat dari kartu identitas yang dilihat oleh Kus sendiri. Kemudian Kompol Rossa masuk ke dalam ruangan tersebut dan melakukan penggeledahan dan penyitaan kembali.

'Pak kok ini disita semua, kemudian pak Rossa berkata, 'sudah diam saja kamu duduk!' Kemudian pak Rossa mengambil paksa 1 buah handphone di tas dan 1 buah handphone pribadi saya, beserta barang-barang yang ada di tas, tetapi untuk uang cash tidak diambil, karena saya menyampaikan, 'kalau uang ini diambil siapa yang tanggung jawab bayar tiket?' Kemudian beliau berkata, 'ini penggeledahan badan', padahal saya bukan saksi terkait pemenggilan tersebut, tetapi tetap diproses penyitaan barang-barang tersebut, setelah itu saya diminta KTP," katanya lagi.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Staf Hasto itu pun mengaku sempat diiultimatum oleh Rossa Purbo agar tidak berbohong soal keberadaan Harun Masiku. Kusnadi pun mengaku bingung lantaran dirinya tak mengetahui perihal soal Harun Masiku.

"Kemudian pak Rossa masuk kembali, beliau berkata kalau saya akan dipanggil kembali dan berkata, 'Kamu jangan bohong dan jangan nutup-nutupi,  kamu orang Islam, kamu tau kan kalau bohong di Islam. Kemudian saya menjawab 'saya tau karma, saya orang Islam dan orang Jawa di mana kalau bohong itu ada karma.' Kemudian beliau berkata 'benar ya kalau dipanggil jangan kabur, jika ada panggilan harus datang'," sambungnya.

Setelah itu, ia kembali ke Kantor DPP PDIP bersama dengan Hasto usai jalani pemeriksaan. Hasto di sana menanyakan perihal buku catatannya, namun ternyata buku itu menurut Kusnadi turut disita.

"Kemudian bapak berkala "ini pelanggaran hukum, karena buku yang diambil paksa itu, menyangkut rahasia partai dan kedaulatan partai.'  Dan Bapak waltu di Kantor KPK hanya tahunya handphone saja yang ambil, dan setelah itu saya memeriksa surat-surat tersebut, ternyata pada Surat Tanda Penerimaan Barang Nomor : STPBB/1284/DIK.01.05/23.06/2024, tanggal yang terketik salah, tanggal yang terketik pada Surat tersebut 23 April 2024."

Buntut penyitaan itu, Hasto Kristiyanto melakukan serang balik kepada Rossa Purbo, termasuk melaporkannya ke Dewas KPK. Pada Rabu kemarin,  Kusnadi didampingi tim pengacara turut melaporkan kejadian tersebut kepada Komnas HAM.

Bahkan, hari ini tim hukum PDIP dikabarkan akan melaporkan Rossa Purbo ke Polda Metro Jaya imbas penyitaan terhadap barang bawaan Hasto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI