Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengaku tidak tahu keberadaan tersangka eks Caleg PDIP, Harun Masiku yang sudah 4 tahun buron terkait kasus suap. Padahal, Alexander sempat mengungkap lokasi persembunyian Harun Masiku.
Walau tampak plin-plan atas ucapannya itu, Alexander hanya berharap jika Harun Masiku segera tertangkap.
"Saya bilang 'semoga/mudah-mudahan', keberadaan HM (Harun Masiku) di mana, saya enggak tahu," kata Alex saat dihubungi wartawan, Rabu (12/6/2024).
Dia juga menyebutkan, dirinya tidak mengetahui di mana HM saat ini sembunyi atau disembunyikan. Namun, dia berharap, agar HM menyerahkan diri setelah buron beberapa tahun ke belakang ini.
Baca Juga: Sebut Penyidik KPK Sudah Sesuai SOP Sita HP Hasto PDIP, Ketua Dewas: Ada Surat Perintahnya
"Lebih baik lagi kalau yang bersangkutan menyerahkan diri," ujar Alex.
Ucapan Alex Marwata soal Harun Masiku
Sebelumnya, Alexander Marwata mengungkapkan penyidik sudah mendeteksi keberadaan Harun Masiku.
"Saya pikir sudah (tahu lokasi Harun Masiku) penyidik," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).
"Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ketangkep. Mudah-mudahan," tambah Alex.
Diketahui, Harun Masiku mendadak 'lenyap' setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait asus pengurusan PAW DPR pada 2020 silam.
Sita Ponsel Hasto Demi Tangkap Harun Masiku
Sebelumnya, KPK mengklaim tim penyidik menyita ponsel Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto untuk mencari informasi keberadaan buronan Harun Masiku.
Dia menjelaskan penyitaan ponsel Hasto dilakukan guna mendapat informasi soal kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW), termasuk keberadaan Harun Masiku.
“Penyidik akan mendalami dari penyitaan alat komunikasi tersebut, yang tentu keterangan-keterangan di dalamnya dibutuhkan dalam proses pemeriksaan perkara ini,” kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2024).
“Tim penyidik tentu akan mengoptimalkan berbagai cara untuk mendapatkan informasi dan keterangan yang dibutuhkan sehingga pemeriksaan dalam perkara ini ataupun dalam konteks pencarian salah satu orang DPO dalam perkara ini kemudian bisa membuahkan hasil,” tambah dia.
Pada kesempatan yang sama, Budi menegaskan bahwa pemeriksaan dan penyitaan barang-barang Hasto tidak berkaitan dengan politik, melainkan proses penegakkan hukum.
“Pemeriksaan ini juga tadi kami sampaikan bukan sesuatu yang tiba-tiba, tapi juga dilatari dari pemeriksaan 3 saksi sebelumnya dan itu menjadi sebuah keberlanjutan untuk menggali informasi, kelengkapan keterangan yang dibutuhkan oleh tim penyidik,” tutur Budi.