Menurutnya, dukungan ini sangat diperlukan mengingat masih banyaknya elemen dalam penelitian sel punca dan genomic yang bisa dieksplorasi. Hal ini karena sifat atau karakteristik dari sel punca yang yang bisa memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri sesuai dengan garisnya.
Dr Purwati menjelaskan bahwa sel punca masih banyak yang bisa diteliti dari sel punca karena memang sifatnya yang sangat adaptif. Sel punca bisa berubah dan beregenerasi sesuai garisnya.
“Karena itulah, sejauh ini sel punca bisa digunakan untuk penanganan berbagai penyakit, dari penyakit degenerative, imbalance immune system maupun cancer. Serta penelitian di bidang genomic termasuk didalamnya gene engineering Insya Allah bermanfaat untuk diagnostic dini cancer, presisi obat dan juga untuk mengobati cancer dan penyakit-penyakit genetik lainnya,” sambungnya.
Dengan raihan penghargaan ini, dr. Purwati juga berharap masyarakat bisa lebih mengenal terapi sel punca sebagai upaya pengobatan yang non-invasif, efektif dan aman.
“Kami juga di Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga terus melakukan penelitian dan inovasi-inovasi terkait terapi stem cell, dan garis besarnya kami temukan bahwa teknologi ini aman, halal, efektif dan beresiko rendah. Karenanya saya sendiri berharap agar masyarakat bisa lebih banyak mengenal stem cell secara lebih jauh dan memanfaatkan stem cell di dalam negeri untuk mencegah capital flight,” terang dr. Purwati.
"Saya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya dan apresiasi kepada bapak ibu pemangku kepentingan terkait kekayaan intelektual yang telah menjadi mitra kerja kami untuk memberikan kontribusi pembangunan nasional," ungkap Yasonna.