Usai Muncul Petisi, Kepsek SMAN 65 Jakarta Siap Dipindahkan Menjadi Guru di Dekat Rumah

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 12 Juni 2024 | 02:25 WIB
Usai Muncul Petisi, Kepsek SMAN 65 Jakarta Siap Dipindahkan Menjadi Guru di Dekat Rumah
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 65 Jakarta, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 65 Jakarta, Indramojo, bersedia dipindahkan menyusul adanya petisi dari sekolah tersebut. Indramojo bersedia dipindahkan asal ditempatkan sebagai guru di dekat kediamannya di Cipayung, Jakarta Timur.

Kesediaan itu disampaikan dalam mediasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Daerah Khusus Jakarta (Disdik DKJ) di SMAN 65 Jakarta pada Selasa (11/6/2024).

"Saya tadi mendampingi Pak Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdik DKJ ke SMAN 65. Pak Kasudin Wilayah 2 Jakbar juga di situ," kata Kasi PTK Sudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Barat, Hasim saat dihubungi di Jakarta pada Selasa.

Adapun mediasi tersebut dilakukan menyusul petisi yang dibuat oleh guru-guru sekolah itu untuk meminta pergantian kepala sekolah.

Intinya, kata dia, pihaknya sudah berkomunikasi dengan kepala sekolah tersebut.

"Dan beliau bersedia, maksudnya ingin kalau memang menjadi guru di dekat rumahnya (wilayah Cipayung)," katanya.

Hasim mengatakan bahwa Disdik DKJ juga meminta Indramojo untuk memeriksakan kesehatannya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) terkait kondisi fisiknya.

"(Indramojo) bersedia memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit, yang ditunjuk itu RSCM. Nanti dinas yang akan membuat surat untuk ke rumah sakitnya," ujar Hasim.

Adapun hingga kini pihak Disdik DKJ belum dapat mengonfirmasi dugaan-dugaan yang terdapat dalam petisi dari para guru lantaran belum ada bukti yang otentik.

Baca Juga: Sempat Diprotes Guru, Kepsek SMAN 65 Jakarta Bakal Dinonaktifkan Sementara Karena Alasan Kesehatan

"Kita enggak bisa (mengonfirmasi kebenaran petisi) karena kita enggak punya bukti, hanya dari sekolah-sekolah (guru-guru) ini katanya seperti ini, katanya seperti ini. Soal bukti otentik, misalnya, rekaman dan sebagainya kan kita enggak punya," kata Hasim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI