Sebut Wanita Lebih Kejam Ketimbang Laki-laki, Komnas Perempuan Ultimatum Menkominfo Budi Arie Jaga Ucapan

Selasa, 11 Juni 2024 | 13:32 WIB
Sebut Wanita Lebih Kejam Ketimbang Laki-laki, Komnas Perempuan Ultimatum Menkominfo Budi Arie Jaga Ucapan
Sebut Wanita Lebih Kejam Ketimbang Laki-laki, Komnas Perempuan Ultimatum Menkominfo Budi Arie Jaga Ucapan. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ucapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi yang dianggap mendiskreditkan perempuan saat menanggapi kasus Polwan Briptu FN membakar hidup-hidup suaminya yang juga polisi, Briptu RDW kini menjadi sorotan publik. Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani juga ikut menanggapi perihal ucapan Budi Arie yang menyebut 'perempuan lebih kejam daripada laki-laki.' 

Terkait hal itu, Andy mewanti-wanti pejabat publik agar tidak blunder saat mengeluarkan pendapat agar tidak meneguhkan stereotype gender yang justru dapat semakin mendiskriminasi perempuan.

Andy mengatakan pernyataan dengan prasangka gender yang mendiskreditkan satu pihak jenis kelamin tertentu disebut juga sebagai pernyataan yang seksis. Dalam konteks masyarakat patriarkis, pernyataan seksis lebih sering diarahkan kepada perempuan. 

"Pernyataan Menkominfo Budie Arie Setiadi bahwa 'perempuan ternyata lebih kejam daripada laki-laki' terkait erat dengan sterotype perempuan sebagai pihak yang bersifat lemah lembut, dan juga label perempuan sebagai pihak yang emosional, sehingga lekas gelap mata, tidak bisa mengambil keputusan yang rasional dalam menghadapi masalah. Label serupa ini yang menjadi salah satu faktor penghambat kepemimpinan perempuan karena diragukan kapasitasnya," tutur Andy kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).

Baca Juga: Dicecar soal Judi Online, Menkominfo Malah Salahkan Briptu FN: Perempuan Lebih Kejam dari Laki-Laki

Menurut Andy, pernyataan Budi tersebut juga bersifat over-generalisasi atas satu kasus yang bersifat individual kemudian menjadi polemik. 

Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani beserta jajaran menyampaikan hasil pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (27/2/2023). (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani beserta jajaran menyampaikan hasil pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (27/2/2023). (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

"Akibatnya, pertanyaan ini berpotensi menggeser perhatian dari persoalan yang lebih utama, yaitu proses penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan di dalam perkawinan dan keluarga, dan penanganan dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bentuk judi online," kata Andy.

Andy juga menyoroti soal dugaan judi online yang membuat Briptu RDW dibakar hidup-hidup oleh istrinya. 

Menurutnya, kasus yang ada sangkut pautnya dengan judi online itu tentu sangat mempengaruhi kondisi ekonomi keluarga di tengah tuntutan kebutuhan yang tidak sedikit. Terlebih mengingat anak pasangan suami istri itu yang masih kecil.  

"Situasi ini menyebabkan kondisi perkawinan terus mengalami percekcokan dan kemiskinan yang menyebabkan tekanan psikologis yang begitu rupa bagi pihak istri. Tindak pembakaran tersebut karenanya merupakan respon reaktif istri pada tekanan yang semakin membesar itu," kata Andy.

Baca Juga: Kasus Polwan Bakar Suami, Kritik Telak ISESS ke Polri: Pengawasan Anggota Memble hingga Elitenya Sibuk Cari Jabatan

Komnas Perempuan meminta Kominfo perlu secara sungguh-sungguh melakukan langkah kebijakan dan institusional dalam menyikapi dampak negatif, tidak hanya terbatas judi online, melainkan juga berbagai tindak pidana lainnya, seperti perdagangan orang dan kekerasan seksual berbasis elektronik. 

Andy mengatakan penanganan persoalan-persoalan di atas perlu diarahkan untuk mencegah keberulangan dan juga pemulihan korban. 

Selain itu, Komnas Perempuan juga mengingatkan kepolisian atas kasus yang dialami kedua anggotanya. Mengingat pasangan suami istri tersebut merupakan polisi.

Andy menyampaikan kasus tersebut merupakan pengingat bahwa ada kebutuhan mendesak di kepolisian untuk segera merumuskan kebijakan penyelidikan yang memberikan perhatian khusus kepada kerentanan perempuan berkonflik dengan hukum. 

Polwan FN (Instagram)
Polwan FN (Instagram)

"Termasuk di dalam kebijakan tersebut adalah kebutuhan penyelenggaraan upaya pemulihan dari perempuan berkonflik dengan hukum yang melakukan perbuatannya itu akibat lapis diskriminasi dan kekerasan yang sebelumnya telah ia alami. Juga, untuk segera membangun direktorat untuk penanganan kasus perempuan dan anak sehingga kebijakan perhatian khusus tersebut dapat terimplementasi dengan optimal untuk tujuan keadilan," tutur Andy.

Selain itu, Andy meminta agar semua pihak memetik pelajaran dari kasus istri bakar suami karena dipicu judi online. 

"Bahwa situasi kekerasan di dalam rumah tangga perlu menjadi perhatian yang lebih serius untuk ditangani segera agar tidak berkelanjutan dan berakibat fatal. Dalam hal ini, penghilangan nyawa maupun bunuh diri," kata Andy.

Diberitakan sebelumnya, kasus seorang polisi wanita (polwan) berinisial Briptu FN yang membakar suaminya yang juga berprofesi sebagai polisi kini tengah menjadi sorotan publik. 

Duduk perkara Briptu FN membakar Briptu RDW itu disebut-sebut dipicu lantaran judi online yang dilakukan Briptu RDW. Akibatnya, Briptu FN emosi dan berakhir dengan insiden nahas tersebut. 

Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie ikut merespons kasus Polwan yang membakar hidup-hidup suaminya karena diduga dipicu judi online.

"Selanjutnya ini juga hot ini soal judi online. Kita harus berdukacita karena ada polisi yang ketika saya baca beritanya siapa yang membakar siapa. Itu ternyata istrinya ya, ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki ya, ini tanpa gender stereotipe loh," ujar Budi Arie saat Raker dengan Komisi I DPR pada Senin (10/6/2024).

Kala itu, Budi Arie menanggapi pimpinan Komisi I mengenai insiden Polwan yang membakar suaminya karena judi online. 

Dirisak Netizen Gegara Ucapannya

Gegara ucapannya itu, Budi Arie menjadi bulan-bulanan karena bikin netizen meradang. Budi Arie dianggap terlalu mengurusi gender daripada masalah judi online yang menjadi akar penyebab kasus istri membakar suaminya sesama polisi itu.

Hal itu diketahui melalui unggahan akun X @ARSIPAJA. Banyak warganet yang mengkritik Budi Arie karena pernyataannya dinilai fokus mengurusi persoalan gender daripada judi online yang membuat rakyat sengsara seperti kasus Briptu FN.

"Pak menkominfo, wis krungu durung crita dibalik layar pembakarane? Meskipun membakar orang hidup2 itu yo salah," tulis salah seorang warganet.

"Bapak mending berantas judol daripada komen gak guna," ujar warganet.

"Yang ditunggu netizen komentar isu judolnya pak, malah komentar misoginis yang keluar! Hadeh," komentar warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI