Niat Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan, Apa Boleh Digabung?

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 11 Juni 2024 | 09:57 WIB
Niat Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan, Apa Boleh Digabung?
Niat Puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan, Apa Boleh Digabung? (Istock Photo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meskipun Ramadhan telah berselang beberapa bulan hingga tiba Dzulhijjah, tapi mungkin masih banyak yang belum membayar hutan puasanya. Lantas apakah boleh niat puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan itu digabung?

Bagaimana hukum membaca niat puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan jika digabung? Seperti inilah penjelasan selengkapnya.

Hukumnya

Sebenarnya terdapat dua pendapat yang berbeda soal hukum menggabungkan niat puasa Dzulhijjah dan puasa Qadha Ramadhan. Namun sejatinya, ini juga telah menjadi perdebatan di kalangan sahabat Nabi sejak dulu.

Diceritakan Ibnu Rajab al Hanbali dalam Lathaif al Ma'arih, dua sahabat Nabi yang memiliki pendapat yang berlawanan mengenai hal ini adalah Umar bin Khattab dan Ali bin Abu Thalib.

Baca Juga: Jadwal Puasa Dzulhijjah 2024, Lengkap Bacaan Niat

"Qadha Ramadhan di bulan Dzulhijjah itu meninggalkan fadhilah puasa sunnahnya," bunyi pendapat dari Ali bin Abi Thalib yang diterjemahkan Hanif Luthfi dalam Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah.

Di samping itu, Profesor Doktor Wahbah az-Zuhaili menjelaskan di dalam bukunya, pembentuk niat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah keikhlasan yang membuat niat tidak dapat diwakilkan kecuali di dalam amalan yang boleh diganti atau diwakilkan.

Tidak hanya itu, niat tidak boleh digabungkan dengan amalan yang lainnya dalam satu niat. Kecuali beberapa ibadah yang dikecualikan.

Sehingga untuk niat puasa Dzulhijjah dan qadha Ramadhan, Profesor Doktor Wahbah az-Zuhaili berpendapat, ketika puasa sunnah tersebut diniatkan dengan puasa ganti maka niatnya tetap dianggap sah dan kedua amalannya dapat diterima.

Namun pendapat umum menyebut sebaiknya kewajiban qadha puasa Ramadan didahulukan. Sebab puasa Ramadhan hukumnya wajib, sehingga jika ada hutang adalah hukumnya wajib untuk membayarnya.

Baca Juga: Puasa Dzulhijjah Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Keutamaannya, Jangan Sampai Terlewat!

Maka dari itu sebaiknya meng-qadha atau membayar terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah seperti puasa Dzulhijjah. Seperti disebutkan oleh Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta Syamsul Bakri.

Syamsul menegaskan bahwa karena sifatnya wajib, maka melunasi utang puasa harus diprioritaskan ketimbang puasa Dzulhijjah yang bersifat sunnah.

Selain itu, Syamsul juga menekankan bahwa puasa Dzulhijjah tidak boleh dilaksanakan bersamaan dengan puasa qadha. Puasa qadha dapat dilakukan pada kapanpun dan tidak terpaut dengan hari. Namun, tidak diperkenankan untuk menunaikan puasa qadha dengan puasa lain di hari yang sama.

Niat Puasa

Berdasarkan penjelasan di atas, maka sebaiknya tidak menggabung niat puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan. Maka dari itu berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah dan puasa qadha Ramadhan dalam bahasa arab dan artinya.

Bacaan puasa Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَ

Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah SWT.

Bacaan puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati yaumit tarwiyah lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.

Bacaan puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala

Bacaan puasa Qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadha-i fardhi ramadhaana lillaahi ta'aala
Artinya: "Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta'ala."

Seperti itulah bacaan niat puasa Dzulhijjah dan qadha Ramadhan dan hukumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa niat puasa Dzulhijjah dan Qadha Ramadhan itu tidak dianjurkan untuk digabung meskipun amalan pahalanya boleh dilakukan bersamaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI