Dari Pembenci Al-Quran Jadi Mualaf: Begini Kisah Mengejutkan Politikus Anti-Islam

Galih Prasetyo Suara.Com
Senin, 10 Juni 2024 | 15:46 WIB
Dari Pembenci Al-Quran Jadi Mualaf: Begini Kisah Mengejutkan Politikus Anti-Islam
Seorang pria berdoa setelah salat. (Pixabay/aamiraimer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hidayah bisa datang pada siapa saja, termasuk seorang politikus yang dikenal sangat anti Islam. Berikut ini adalah kisah seorang politisi anti Islam yang kemudian menjadi mualaf.

Kisah mualaf politisi ini sempat jadi perhatian publik pada 2018. Ialah Joram Jaron van Klaveren, politisi Belanda yang memutuskan masuk Islam saat mencoba membuat buku anti Islam. Jarom awalnya ingin mengisi buku itu dengan menjelek-jelekan kitab suci umat Islam, Alquran.

Jarom ialah politisi kelahiran Amsterdam, Belanda pada 23 Januari 1979. Sejak muda, Jarom dibesarkan dalam lingkungan keluarga keluarga Calvin Ortodoks.

Jarom muda tercatat sempat masuk ke dalam organisasi Gereja Reformasi di Belanda. Ia bahkan di tingkat universitas belajar studi agama di VU University Amsterdam.

Baca Juga: Bonus Demografi: Indonesia Siap Penuhi Kebutuhan Tenaga Kerja di Eropa

Mantan guru itu pada Maret 2006 ditunjuk menjadi salah satu anggota dewan kota Almere dari VVD, partai rakyat kebebasan den demokrasi Belanda.

Sepak terjang Jarom di politik Belanda makin disorot setelah ia banyak mengeluarkan komentar kontroversial tentang umat Islam dan Alquran.

Mengikuti mentornya, politikus anti Islam, Geert Wilders, ucapan Jarom banyak yang membuat umat Muslim geram. Seperti saat ia menyebut Islam ada hanya menyebarkan kebohongan dan Alquran disebutnya 'racun'.

Suara lantang anti Islam terus dilakukan oleh Jarom saat menjadi bagian dari partai Kebebasan yang dipimpin oleh Geert Wilders. Di gedung parlemen, Jarom terus melakukan kampanye anti Islam.

Pada 2018, publik di Belanda kemudian dibuat terkejut dengan keputusan Jarom untuk memeluk Islam. Jarom mengaku bahwa ia menemukan hal istimewa dalam proses pembuatan buku anti Islam yang diberi judul 'Apostate From hristianity to Islam in the Time of Secular Terror'.

Baca Juga: Raffi Ahmad Berangkat Haji Pakai Endorse atau Bayar Sendiri? Begini Jawaban Pihak Travel

Jarom kepada acara TV Belanda, Nieuw Licht pada Februari 2019 mengatakan selama pembuatan buku itu, ia menemukan fakta yang membuat pandangan buruknya tentang Islam goyah.

Sisi religiutas diakui Jarom ditemukannya dalam proses pembuatan buku anti Islam itu. Ia pun kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat dan masuk Islam.

Kepada media Belanda, de Afvallige, Jarom tegas mengatakan bahwa ia mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT.

Salah satu imam di Dewan Masjid Maroko di Belanda, Said Bouharrou memuji langkah Jarom untuk masuk Islam dan mengumumkan secara terbuka di depan umum.

Keputusan Jarom untuk menjadi mualaf mengikuti seniornya di partai Kebebasan, Arnoud van Doorn yang memeluk Islam pada 2013.

Hingga saat ini, Jarom aktif menyuarakan kondisi umat Islam di seluruh dunia. Ia mengelola situs yang berisi pengalamannya memeluk Islam.

"God is Real. Become Muslim. Become free. #Islam," tulis Jarom di akun X miliknya.

Terbaru di akun X miliknya, Jarom mengajak umat muslim untuk berdonasi untuk seorang warga Belanda bernama Abed Al Attar yang menjadi korban saat berada di Gaza, Palestina.

Pada 26 Mei 2024, Jarom menuliskan soal banyaknya masjid di Indonesia. Ia menyebut Indonesia sebagai negara cantik karena memiliki banyak masjid.

"There are still some countries that don’t have a mosque. Among them are Slovakia, Uruguay and São Tomé & Principe. With more than 800,000 mosques, beautiful Indonesia has the most in the world," tulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI