Minta Netanyahu Dipenjara, Ini Isi Tuntutan Aksi Bela Palestina Di Patung Kuda

Minggu, 09 Juni 2024 | 20:46 WIB
Minta Netanyahu Dipenjara, Ini Isi Tuntutan Aksi Bela Palestina Di Patung Kuda
Massa mengangkat poster saat Aksi Bela Palestina di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Minggu (9/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa aksi bela Palestina menggelar aksi solidaritas terhadap rakyat Palestina yang saat ini tengah digempur oleh zionis Israel. Dalam aksi yang digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Minggu (9/6/2024), massa turut membacakan pernyataan sikap.

Pembacaan pernyataan sikap ini dipandu oleh sejumlah tokoh pada aksi yang digelar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina. Selama membacakannya, massa aksi juga mengangkat kartu merah sebagai bentuk penolakan terhadap kekejian yang dilakukan Israel.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan, massa menyatakan tuntutan kepada pengadilan internasional agar segera menangkap dan memenjarakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan jajarannya karena sudah termasuk penjahat perang.

Berikut adalah isi lengkap pernyataan sikap aksi bela palestina hari ini:

Baca Juga: Hadiri Aksi Bela Palestina, Din Syamsuddin: Cara Terbaik Lawan Israel Adalah Dengan Militer

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina kembali membersamai warga dunia umumnya dan masyarakat Indonesia khususnya, menyatakan sikap sebagai berikut.

1. Kami mengutuk sekeras-kerasnya zionis Israel atas kejahatan Holokaus abad ke-21 terhadap bangsa Palestinakhususnya di Jalur Gaza, begitu juga di Tepi Barat dan Palestina-1948. Kami tidak akan melupakan dan tidak akan memaafkan kejahatan besar Zionis Israel untuk selama-lamanya.

2. Kami menuntut agar Pengadilan Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) benar-benar melaksanakan keputusannya dan memberikan sanksi atas kejahatan-kejahatan Israel dan para pimpinannya. Kami mendesak ICJ segera menangkap Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu dan pejabat Israel lain serta menetapkannya sebagai penjahat perang yang dijatuhi sanksi hukum terberat.

3. Kami mengutuk pemerintahan Amerika Serikat sebagai sahabat setia dalam kejahatan Zionis Israel, yang terus mempraktikkan kemunafikan politik dengan terus mendukung Israel yang jelas-jelas melakukan kejahatan dan mengakibatkan jauhnya perdamaian serta ketidakstabilan dunia. Kami menuntut Amerika Serikat agar tidak menjadi sponsor dan pendukung berat terorisme Israel, termasuk dengan manuver-manuver veto licik di Dewan KeamananPBB.

4. Kami mendukung dan mendesak Pemerintah Indonesia agar secepatnya memprakarsai dan mengajak negara-negara lain khususnya anggota OKI untuk mengirimkan bantuan militer yang dapat menghentikan pembantaian danpenyerangan brutal Zionis Israel di Gaza. Hal ini merupakan amanah UUD 1945 untuk menghilangkan penjajahan di muka bumi karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Baca Juga: Aksi Bela Palestina di Kawasan Patung Kuda

5. Kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada mahasiswa, para dosen, guru besar di berbagai kampus di luarnegeri yang menyuarakan pembelaan terhadap Gaza dan Palestina. Kami juga mengapresiasi negara-negara yang belakangan mengakui Palestina sebagai negara merdeka, serta mendukung negara-negara yang memutuskanhubungan diplomatik dengan Israel.

6. Kami mendukung dan mengapresiasi semua pihak di Indonesia yang secara terus menerus membela kemanusiaan dan kemerdekaan bagi bangsa Palestina, serta mengutuk Israel yang melakukan genosida.

7. Kami menyerukan negara-negara anggota OKI mengirimkan bantuan militer ke Jalur Gaza, untuk menyelamatkan warga Gaza dari pembunuhan brutal Israel. Kami juga mendesak gencatan senjata permanen di Gaza.

8. Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada lebih dari 2/3 negara anggota PBB yang telah mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

9. Kami berkomitmen untuk terus menerus memboikot Zionis Israel dan seluruh pendukungnyahingga Palestina merdeka dan berdaulat.

Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Minggu (9/6/2024).

Ketua ARIBP, Din Syamsuddin dalam orasinya mengatakan cara untuk menghentikan kezaliman Israel adalah dengan cara militer. Ia pun meminta pemerintah Indonesia segera mengirim pasukan ke jalur Gaza.

"Apa cara terbaik untuk menghentikan kekejaman, kezaliman kebiadaban Israel atas Gaza? Kami sampai kepada keismpulan, tiada jalan lain atau salah satu jalan yang terbaik adalah dengan aksi militer," ujar Din.

Menurut Din, permintaan mengirim pasukan ini sudah sesuai dengan keputusan ijtimak ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lebih lanjut, Eks Ketua PP Muhammadiyah ini juga mengajak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) seperti Turki, Pakistan, Iran untuk juga mengirim pasukan. Negara islam lainnya juga diharapkan tak menutup mata dengan kekejaman Israel di Gaza.

"Hanya dengan cara demikian kita bisa menghentikan agresi zionis Israel dan membukam Amerika yang kedutaannya tidak jauh dari sini (kawasan Monas)," pungkas Din.

Sejumlah tokoh turut hadir aksi bela Palestina hari ini. Di antaranya adalah eks Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, hingga Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI