Contoh Khutbah Idul Adha Singkat dan Menyentuh Hati Jemaah Sholat Ied

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 09 Juni 2024 | 09:00 WIB
Contoh Khutbah Idul Adha Singkat dan Menyentuh Hati Jemaah Sholat Ied
Ilustrasi Idul Adha - Khutbah Idul Adha Singkat Padat (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Khutbah Idul Adha merupakan salah satu bagian penting dalam perayaan Hari Raya Idul Adha atau lebaran haji. Untuk mempersingkat waktu, khatib bisa menyampaikan khutbah yang sederhana dan menyentuh hati. Di bawah ini terdapat contoh khutbah Idul Adha singkat padat. 

Sebagaimana diketahui, Idul Adha atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, menjadi salah satu perayaan terbesar bagi umat Islam. Berdasarkan jadwal kalender Masehi, menetapkan Idul Adha 2024 atau 10 Zulhijah 1445 Hijriah bertepatan pada hari Senin 17 Juni 2024 mendatang. 

Adapun Idul Adha dirayakam setiap tahun yang bermula dari kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS. Mereka menunjukkan ketaatannya terhadap perintah Allah SWT. Kisah tersebut mengingatkan muslim akan pentingnya pengorbanan, keikhlasan, serta ketakwaan dalam menjalani kehidupan sebagai hamba Allah SWT. 

Khutbah Idul Adha Singkat Padat dan Menyentuh Hati

Baca Juga: Agar Idul Adha Indonesia dan Arab Saudi Selalu Bersamaan, Muhammadiyah Usulkan Ini

Melansir dari Nu Online, di bawah ini merupakan contoh khutbah Idul Adha singkat padat dan mengharukan yang bisa disampaikan kepada para jamaah sholat Id. 

Teladan Ikhtiar dan Tawakal Nabi Ibrahim bagi Keluarga  

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ. 

الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ 

Hadirin wal Hadirat Jamaah Shalat Idul Adha 1445 H Rahimakumullah, 

Baca Juga: Mengapa Idul Adha Pemerintah Indonesia, NU, Muhammadiyah, dan Arab Saudi Berbeda?

Dalam suasana Hari Raya Idul Adha 1445 H yang diwarnai dengan suka cita dan kebahagiaan ini, marilah kita tetap menanamkan dalam diri, keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Di antara wujudnya adalah dengan senantiasa melakukan ikhtiar dan tawakkal pada Allah SWT dalam menjalani kehidupan ini sesuai dengan petunjuk-Nya. 

Kita harus banyak belajar dan meneladani perjuangan keluarga Nabi Ibrahim as yang teguh dalam berusaha dan menyerahkan semua hasilnya pada sang penentu yakni Allah SWT. Allah berfirman dalam surat Al Qur’an surat Ali Imran 159: 

   فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ  

Artinya: “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal (berserah diri)”. 

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, 

Contoh keteladanan dalam berikhtiar dan tawakkal dari keluarga Nabi Ibrahim as adalah seperti saat ia menginginkan agar dikaruniai anak yang sholeh. Di umurnya yang semakin menua, Nabi Ibrahim pun terus berusaha dan memanjatkan doa yang tertulis dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 100:  

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ 

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shaleh.”  

Berkat ketaatan yang diikuti dengan ikhtiar dan tawakkal yang gigih, akhirnya Allah SWT pun mengabulkan harapan Nabi Ibrahim dengan menganugerahkan seorang anak shaleh bernama Nabi Ismail as. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang diberkahi Allah, Ketundukan Ibrahim kepada Allah pun terus diuji. 

Anak semata wayang yang sudah dinanti-nantikannya sejak bertahaun-tahun dan menjadi belahan hatinya diperintahkan oleh Allah SWT untuk dikurbankan. Setelah berdiskusi dengan putranya, akhirnya mereka pun tak ragu untuk melakukan hal tersebut lantaran keluarga ini memiliki kepatuhan yang tinggi atas perintah Allah SWT. Kepasrahan keluarga Ibrahim pada Allah ini patut dicontoh dan kita wujudkan dalam keluarga. 

Keluarga Ibrahim juga menyadari bahwa kepemilikan materi dunia ini hanyalah titipan. Dunia menjadi ladang untuk menanam dan akan dipanen saat kita sudah berada di akhirat kelak.  

الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ  

Artinya: “Dunia adalah ladang akhirat” Kita juga perlu sadari bahwa: 

 وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ   

Artinya: “Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah bermain-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS Al-An'am: 32)  

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, 

Selain kepasrahan diri pada Allah SWT melalui ikhtiar yang patut kita contoh dari keluarga Nabi Ibrahim, kita juga bisa meneladani semangat pengorbanan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Kita berharap nikmat rezeki yang kita terima dari Allah, dan dibagikan melalui hewan kurban, akan dapat membantu sesama.  Kita perlu camkan dalam diri firman Allah Surat Al-Kautsar ayat 1-2:  

  إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ    

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” Saudara-saudaraku yang diberkahi Allah, 

Semoga kita bisa meneladani semangat ikhtiar, tawakkal, sekaligus pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim as kemudian kita wujudkan dalam keluarga kita. Amin 

 بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم   

Nah, itulah contoh khutbah Idul Adha singkat padat dan menyentuh hati. Semoga bermanfaat! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI