Suara.com - Nama Bahlil Lahadalia mulai terkenal luas sejak menjabat sebagai Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.
Karena itu, dia kerap muncul dalam beberapa kesempatan untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelum menjadi menteri, ternyata Bahlil sudah aktif berorganisasi sejak masa remaja. Berikut ini profil Bahlil Lahadalia lengkap.
Profil Bahlil Lahadalia
Baca Juga: Polri Tangkap ASN Pemasok Senjata Api ke KKB di Papua
Bahlil lahir di Kolaka Sulawesi Tenggara, 7 Agustus 1976. Masa kecilnya dihabiskan di Maluku.
Dia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Seram Timur hingga SMP Negeri 1 Seram Timur. Menginjak remaja, Bahlil kemudian pindah ke Fakfak, Papua Barat. Di sana melanjutkan pendidikan SMA YAPIS Fakfak.
Lulus dari SMA, Bahlil melanjutkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura. Beberapa sumber menyebutkan Bahlil juga pernah berkuliah di Universitas Cendrawasih.
Jejak organisasi
Sejak masa kuliah tersebut Bahlil telah aktif berorganisasi. Dia tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI di Papua hingga akhirnya menjabat sebagai Bendahara Umum PB HMI.
Baca Juga: Jelang Idul Adha 2024, Ini Ketersediaan Stok Minyak PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku
Dalam beberapa kesempatan, dia mengakui lulus kuliah sangat terlambat pada usia 26 tahun karena pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.
Bahlil juga pernah tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI). Pada 2015 Bahlil menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat HIPMI.
Karier Bahlil
Karier Bahlil konon dimulai dari bawah. Dia pernah menjadi penjual, kondektur bus, hingga sopir angkot sewaktu SMA.
Kerja keras tersebut berhasil mengantarkannya sekolah hingga menyelesaikan gelar sarjana. Setelah lulus dari Port Numbay, dia bekerja di perusahaan BUMN Sucofindo.
Sebelum akhirnya memutuskan untuk terjun di dunia bisnis. Bersama teman-temannya, Bahlil mendirikan tiga perusahaan bernama PT Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses.
Tercatat dia memiliki PT Rifa Capital Holding Company dan 10 perusahaan lainnya, dan sebagian besar aktif di sektor transportasi dan properti.
Politik
Bahlil ternyata pernah tercatat sebagai anggota Partai Golkar pada 2009. Kemudian pada 2019, Bahlil menyatakan dukungan kepada Joko Widodo.
Dia menjadi Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda tim kampanye presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.