Suara.com - Ketua Mejelis Ulama Indonesia atau MUI Provinsi Banten, KH Hamdi Ma'ani dikabarkan wafat di Hotel Al-Asheel Jeddah, Arab Saudi pada Jumat (7/6/2024) dini hari.
Menurut informasi Hamdi Ma’ani wafat saat sedang bertugas mendampingi jemaah asal Kabupaten Pandeglang melaksanakan ibadah haji, ulama besar Banten itu wafat kerena serangan jantung.
Sekretaris Komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Provinsi Banten KH Hamdan Suhaemi membenarkan prihal kabar Ketua MUI Banten wafat.
Kata dia, almarhum sempat mengalami sesak nafas hingga tak sadarkan diri usai menjalankan salat isya di kamar hotel.
Baca Juga: Dear Jemaah Umrah! Segera Angkat Kaki atau Tak Bisa Masuk ke Saudi Selama 10 Tahun
"Beliau sampe Jeddah itu sekitar jam 11 malam waktu Arab Saudi, kalau di Indonesia itu jam 2 dini hari. Jadi setelah melaksanakan salat isya di kamar hotel beliau berniat ngambil sendal di dalam koper, terus beliau jatuh dan sesak nafas," kata KH Hamdan melalui pesan Whatsapp, Jumat (7/6/2024).
"Mungkin (meninggal) karrna serangan jantung, karena riwayat penyakit beliau itu jantung," imbuhnya.
KH Hamdan mengungkapkan, almarhum sempat dilarikan ke rumah sakit setempat usai jatuh pingsan di kamar hotel, namun Stafsus Menag RI yang ikut mendampingi mengabarkan salah satu ulama kharismatik di Banten itu telah wafat.
"Sempat dibawa ke rumah sakit dulu karena pingsan, tapi BU Ervi (Stafsus Menag RI) menginfokan di grup WA kalau Abah sudah tiada," ujarnya.
Kata Hamdan, jenazah almarhum rencananya tidak dibawa pulang ke Indonesia lantaran akan dimakamkan di Mekkah, Arab Saudi oleh pihak keluarga dibantu MUI Banten dan Kemenag RI.
Baca Juga: Jangan Nantang! Pemerintah Saudi Sebarkan Larangan Haji Tanpa Dokumen Resmi, Begini Isinya
"Saat ini sedang diikhtiarkan untuk dimakamkan di Mekkah," ucap KH Hamdan.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita turut menyampaikan rasa bela sungkawa mendalam atas kepulangan Ketua MUI Banten.
Kata Irna, dirinya sempat bertemu dengan almarhum 3 hari menjelang keberangkatannya ke tanah suci Mekkah untuk bertugas mendampingi jamaah haji asal Pandeglang.
"Turut berduka yang mendalam, 3 hari lalu masih bertemu beliau menghadiri walimatussafar sebelum berangkat ke Mekkah," kata Irna.
Irna mengaku merasa kehilangan yang besar atas wafatnya salah satu tokoh ulama asal Pandeglang tersebut lantaran kerap mendampingi almarhum berkeliling untuk berdakwah.
"Kami sangat kehilangan ulama kharismatik seperti beliau. Tiada hari tanpa terus berkeliling dakwah, menyampaikan syiar agama, membimbing umat. Dan nasihat beliau jadi pedoman kami, semoga beliau husnul khotimah," tandas Irna.