Muhammad Herindra

Jum'at, 07 Juni 2024 | 13:30 WIB
Muhammad Herindra
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra. (Instagram/@kemenhanri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc., baru-baru ini mendapat sorotan. Bukan tanpa sebab, saat rapat bersama DPR RI, Herindra salah sebut pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi Jokowi-Gibran yang diikuti gelak tawa para anggota sidang.

Pernyataannya tersebut justru menjadi bahan candaan hingga sindiran netizen. Meski begitu, Herindra mengaku terlalu bersemangat sehingga salah menyebut pasangan Prabowo-Gibran.

Profil

Muhammad Herindra lahir di Magelang, Jawa Tengah pada, 30 November 1964. Ia adalah seorang pensiunan jenderal Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto sejak 23 Desember 2020.

Baca Juga: Profil Anak Buah Prabowo, Muhammad Herindra Keselip Lidah Pemerintah Jokowi-Gibran

Herindra adalah anak dari Hudaya. Ia adalah purnawirawan Letnan Kolonel yang bekerja di sebuah perusahaan pupuk. Herindra menikah dengan Eka Diyah Rusyati, seorang dokter gigi, dan mereka dikaruniai seorang putra bernama Arief Akbar Herlambang. Pernikahan Arief pada Desember 2022 dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai saksi.

Pendidikan

Masa kecil Herindra banyak dihabiskan di Magelang, di mana ia menyelesaikan pendidikan menengah di SMP 1 Magelang pada tahun 1980. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMA 8 Jakarta, lulus pada tahun 1983, dan kini menjadi ketua ikatan alumni sekolah tersebut.

Herindra masuk Akademi Militer pada tahun yang sama setelah lulus SMA dan ditugaskan sebagai Letnan Dua Infanteri pada tahun 1987, di mana ia menerima penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.

Setelah itu, Herindra bergabung dengan Kopassus, pasukan khusus TNI, dan menjalani pelatihan infanteri dan pasukan khusus. Ia juga menempuh pendidikan lanjutan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1999-2000) dan Sekolah Staf Angkatan Bersenjata Malaysia (2011).

Baca Juga: Profil dan Pendidikan Mentereng Pandji Pragiwaksono, Pantas Berani Skakmat Dua Host Pro Dinasti Politik

Herindra memperoleh gelar master di bidang intelijen dan hubungan internasional dari Universitas Salford pada tahun 1994 serta gelar master di bidang ilmu sosial dari Universitas Nasional Malaysia pada tahun 2011.

Karier Militer

Karier militer Herindra dimulai sebagai perwira muda di Kopassus dengan berbagai posisi komando dan non-komando, termasuk sebagai petugas informasi publik pada tahun 2000.

Pada tahun 2001, ia menjadi komandan Batalyon Infanteri Kopassus ke-812. Kemudian, ia bertugas sebagai asisten senior intelijen di Kodam I/Bukit Barisan dan komandan distrik militer di Bengkalis, Riau, di mana ia terlibat dalam pemberantasan pembalakan liar.

Pada tahun 2007, Herindra kembali ke Akademi Militer sebagai wakil komandan korps taruna dan pada tahun 2008 menjadi asisten intelijen Komandan Kopassus Pramono Edhie Wibowo. Ia dipindahkan ke Kodam Jaya pada tahun 2009 dan kemudian ditempatkan di Pusat Intelijen Angkatan Darat sebagai direktur penelitian dan pengembangan pada tahun 2010. Setelah memperoleh gelar master kedua, Herindra diangkat sebagai koordinator staf pribadi KSAD, Pramono Edhie Wibowo.

Pada 15 Juni 2012, Herindra menjadi Komandan Korem 101/Antasari di Kalimantan Selatan, di mana ia mengunjungi berbagai kabupaten untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah setempat dan menerima brevet kehormatan Bhayangkara Bahari Utama dari Ditpolair Polda Kalsel.

Pada 10 Juni 2013, Herindra diangkat menjadi Wakil Komandan Jenderal Kopassus dan dilantik pada 8 Juli, menjabat hingga 24 Juli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI