Heboh Fenomena Awan Tak Biasa di Langit Jember, Seperti Perahu Nabi Nuh

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Rabu, 05 Juni 2024 | 14:10 WIB
Heboh Fenomena Awan Tak Biasa di Langit Jember, Seperti Perahu Nabi Nuh
Heboh Fenomena Awan Tak Biasa di Langit Jember, Seperti Perahu Nabi Nuh. [instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral awan berbentuk tak biasa di langit Jember. Fenomena awan unik tersebut membuat geger warga.

Akun @bwi24jam sempat mengunggah fenomena awan tersebut di Instagram. Terlihat bentuk awan yang mirip seperti botol.

"Fenomena alam guys, Allahuakbar, Subhanallah, apa ini ya? Kayak kolam renang lho. Tapi yo kayak rusuk juga," ujar sang perekam seperti dikutip.

Fenomena awan tersebut diketahui terjadi di langit Kecametan Kaliwates, Jember pada Selasa (4/6/2024).

Baca Juga: Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Tetap Landa Indonesia Meski Masuk Musim Kemarau

Unggahan tersebut mendapat banyak komentar warganet. "Banjir sediakan perahu," tulis akun @serz******.

"Coba balik HP kalian, macam tanah undukan kuburan," tulis akun @rezhas*******.

"Koyo kolam renang loh," komentar akun @darul*******.

"Seperti perahu nabi Nuh,,," tulis akun @aiyd****.

Awan Vacum

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) angkat bicara mengenai fenomena awan tersebut.

BMKG Banyuwangi Pos Meteorologi Jember menjelaskan fenomena itu sebagai awan cavum atau yang dikenal juga sebagai awan celah melingkar.

Fenomena tersebut biasanya terjadi atau sering ditemukan di lapisan awan altocumulus, diikuti oleh cirrocumulus dan kemudian stratocumulus.

Baca Juga: Tiara Jember Park Waterboom, Cocok untuk Liburan bersama Keluarga di Akhir Pekan

Awan tersebut biasa disebut dengan Cirrocomulus Cavum, Altocomulus Cavum, dan Stratocomulus Cavum yang masing-masing disingkat menjadi Cc cav, Ac cav, dan Sc cav.

Namun secara umum banyak terjadi di lapisan altocumulus atau awan menengah. Biasanya awan ini terbentuk dari aktivitas pesawat terbang yang melintasi lapisan awan kumuliform tipis dan memicu glasial.

Proses Glasial inilah kemudian membentuk partikel awan yang berubah dari tetesan air menjadi partikel es. Sehingga muncul seperti efek domino. Hal itulah yang lantas membentuk celah awan, tempat partikel es turun di ketinggian hingga ada yang membentuk lengkungan karena kecepatan angin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI