Viral, Beda Program Rumah Ala Jokowi vs Kim Jong Un Jadi Omongan

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 04 Juni 2024 | 14:17 WIB
Viral, Beda Program Rumah Ala Jokowi vs Kim Jong Un Jadi Omongan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini dibandingkan dengan Presiden Korea Utara Kim Jong Un. Adapun perbandingan ini terkait program rumah rakyat yang dicanangkan dua pemimpin dunia tersebut.

Presiden Jokowi kini tengah ramai dikritik karena akan mewajibkan pekerja untuk iuran tabungan perumahan rakyat (Tapera). Nantinya, iuran Tapera ini akan diambil dengan cara memotong gaji pekerja sebesar 3 persen per bulan.

Tak sampai di situ, Presiden Jokowi juga dikabarkan akan menjatuhkan sanksi bagi pekerja yang tidak mau melakukan iuran Tapera. Kebijakan ini sontak mendulang kontroversi dan ramai dikritik.

Terlebih, banyak yang menilai jika pemerintah seharusnya tidak memaksa rakyat untuk menabung. Ditambah iuran Tapera tidak menjamin pesertanya bisa mendapatkan rumah, sehingga pengelolaan dananya memicu tanda tanya.

Baca Juga: Alasan BP Tapera Belum Kembalikan Hasil Iuran ke PNS Pensiunan

Selain mengkritik, ada juga pihak yang membandingkan kebijakan Presiden Jokowi dengan Kim Jong Un. Pasalnya, keduanya dinilai memberikan program rumah rakyat bak langit dan bumi.

Korea Utara melarang warga untuk membeli, menjual, dan menyewakan rumah [Suara.com/Istimewa]
Korea Utara melarang warga untuk membeli, menjual, dan menyewakan rumah [Suara.com/Istimewa]

Berbeda dengan Jokowi, Kim Jong Un justru tidak menyuruh warganya iuran seperti Tapera. Sebaliknya, orang nomor satu di Korea Utara ini malah membangun 50.000 rumah gratis bagi rakyatnya.

Sontak, kebijakan Kim Jong Un dinilai lebih baik dan jelas, ketimbang program Tapera ala Jokowi. Warganet di X pun turut mengomentari perbedaan program rumah rakyat ala Jokowi dan Kim Jong Un.

"Menyala ndut, semoga Indonesia juga begini," celetuk warganet.

"Jadi mau pindah jadi penduduk Korea," sahut warganet.

Baca Juga: Jomplang dengan Rakyat, Mengintip Jumlah Tanah dan Bangunan Para Menteri Pendukung Tapera

"Dengan syarat tidak boleh mengkritik pemerintah. Tapi di sini enggak di kasih rumah dan gak boleh mengkritik," sentil warganet.

"Meskipun komunis, tapi masih punya nurani," komentar warganet.

Kendati demikian, tidak sedikit pula warganet yang merasa ngeri dengan kebijakan-kebijakan lain Kim Jong Un. Salah satunya terkait kebebasan berpendapat.

"Tetapi (tinggal di Korea Utara) di bawah tekanan juga," tulis warganet.

"(Rumah) gratis tapi warganya gak bisa twitteran, ngenyel dikit besoknya pindah alam," tambah yang lain.

"Sejahtera? Di sini (Korut) lu membelot dikit aja, nyawa taruhannya," timpal warganet lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI