Poster All Eyes On Papua Viral, Apa Maksudnya?

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 03 Juni 2024 | 15:39 WIB
Poster All Eyes On Papua Viral, Apa Maksudnya?
poster All Eyes On Papua (twitter/ibebrumbrapuk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasca dunia maya dipenuhi dengan poster tragedi di Rafah Palaestina, kini muncul kampanye terbaru yang menggema di Indonesia. Poster All Eyes On Papua sedang viral di berbagai platform media sosial, seperti Twitter dan Instagram.

Apa maksud viralnya poster All Eyes On Papua ini? Gambar dan tagar ini merujuk pada perjuangan masyarakat adat Papua yang menolak perusahaan sawit.

Kampanye All Eyes On Papua ini juga ditandai dengan demonstrasi yang dilakukan masyarakat adat Papua di Mahkamah Agung.

"Di tempat kami terancam perusahaan sawit atau investasi perusahaan sawit, padahal ini pelanggaran HAM. Kami ini korban pelanggaran HAM, ini hak kami mutlak," ujar salah satu perwakilan masyarakat adat demo di MA.

Baca Juga: Potret BCL Pakai Baju Adat Papua di Sekolah Anak, Sebelum Tampil Acara Malah Jumpa Fans Dulu

Hal inilah yang kemudian memancing netizen turut memberikan dukungan. Mereka membuat tagar dan poster All Eyes On Papua sehingga menjadi viral di media sosial.

Misalnya seperti salah satu cuitan yan diunggah akun X @/lercwolf, yang mengajak orang-orang untuk memberi perhatiannya kepada kasus ini.

"Senin kemarin masyarakat adat awyu papua demo di depan gedung Mahkamah Agung. Mereka sedang memperjuangkan hak-hak mereka, hutan adat tempat mereka tinggal bakalan kena gusur buat dijadiin kebun sawi. Please focus on them too. #Alleyesonpapua," cuitnya pada 31 Mei 2024.

Sementara itu, akun @/Sosmedrecehh juga cuplikan video masyarakat adat yang melakukan demonstrasi di depan Mahkamah Agung. Unggahan itu dilengkapi dengan narasi seperti berikut.

"Satu lagi di dalam negeri. Masyarakat adat awyu Papua berdemo di depan MA. Mereka menyampaikan hutan adat tempat tinggal mereka diserobot perusahaan sawit. And no one cares. ALL EYES ON PAPUA," tulisnya pada 2 Juni 2024.

Baca Juga: #AllEyesOnPapua: Masyarakat Adat Papua Tolak Perampasan oleh Perusahaan Sawit

Berbagai poster All Eyes On Papua pun banyak diunggah di Twitter maupun Instagram. Bahkan beberapa artis turut mendukung kampanye ini.

Mereka adalah Luna Maya, Audi Marissa, Arie Kriting, Syifa Hadju, Kartika Putri, Rachel Vennya, Rizky Nazar hingga Acha Septriasa.

Kronologi Penolakan Masyarakat Adat

Pihak yang menolak perusahaan sawit adalah masyarakat adat Marga Woro dan Suku Awyu. Mereka menolak hutan adatnya dijadikan lahan sawit.

Mereka pun tergabung dalam Koalisi Selamatkan Hutan Adat Papua, Marga Woro dan Suku Awyu. Koalisi ini menggugat izin lingkungan perusahaan sawit.

"Saya bertemu Kak Hendrikus ‘Franky’ Woro, pemimpin Marga Woro–bagian dari Suku Awyu. Ia cerita gimana mereka perjuangkan tanah mereka yang dirampas. Mereka harus menempuh jarak jauh, rumit dan mahal ke pengadilan di Jayapura, Ibukota Provinsi Papua,"

"Dari rumahnya, mereka naik motor, melalui tanah merah. Lebih berbahaya karena dilalui truk pengangkut kayu besar. Kemudian dilanjutkan naik perahu, lalu naik mobil ke ibukota Boven Digul, dan naik pesawat ke Jayapura untuk menghadiri sidang. Total menghabiskan 7 jam dan uang 10 juta satu kali perjalanan, untuk 1 orang aja,"

"Sayangnya, setelah melalui proses itu, mereka kalah gugatan di pengadilan. Saat ini, prosesnya dibawa ke Mahkamah Agung. Ini adalah harapan terakhir buat mereka," dikutip dari situs change.org.

Perusahaan yang dipermasalahkan adalah PT Indo Asiana Lestari. Masyarakat adat mempertanyakan izin lingkungan yang dikeluarkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terbuka Satu Pintu Provinsi Papua.

Selain berpotensi menghilangkan hutan alam, proyek perkebunan sawit ini, juga hasilkan emisi 25 juta ton CO2. Jumlah emisi ini sama dengan menyumbang 5% dari tingkat emisi karbon tahun 2030. Dampaknya nggak cuma ke warga Papua, namun juga dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI