Suara.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pengalamannya saat masih menjadi tentara.
Luhut merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1970. Sebagian besar karier militernya dihabiskan di Korps Baret Merah, Kopassus.
Ketika masih berkiprah sebagai pasukan khusus, Luhut pernah bertugas di medan operasi Timor Leste dulu bernama Timor Timur.
Luhut menceritakan pengalaman pahit yang dialami ketika berperang di Timor Leste saat tampil di acara Kick Andy.
Sambil menahan tangis, Luhut mengatakan, harus kehilangan komandan dan anak buahnya di dalam medan pertempuran tersebut.
Luhut mengatakan, begitu lulus dari Akmil tahun 1970, dirinya diperintah untuk terjun payung dengan misi merebut Kota Dili.
Pagi buta, Luhut dan pasukannya berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma menuju Lanud Iswahjudi di Madiun, Jawa Timur.
"Di Madiun di brief satu orang. Dia bilang, hei kalian dengar, besok pagi kalian akan diterjunkan di TimTim kalian akan merebut kota Dili dan saya tahu pasti akan ada yang gugur diantara kalian. Dalam hati saya ini orang ngarang aja. Saya ga tahu siapa dia. Kemudian saya tahu Benny Moerdani namanya," ujar Luhut.
Menurut Luhut, Benny sudah meramalkan akan ada prajurit yang mati dalam misi penerjunan tersebut. Ternyata ramalan Benny benar.
Baca Juga: Luhut Bermimpi Ubah Minyak Jelantah jadi Avtur
Esok paginya, Luhut dan pasukannya terjun di atas Kota Dili. Dalam misi itu, komandan Luhut bernama Mayor Atang Sutisna gugur. Luhut juga harus kehilangan 8 anak buahnya. Padahal malam hari sebelum penerjunan, Luhut masih ngobrol dengan anak buahnya itu.