Dari hasil olah TKP itu, polisi menemukan dua lubang yang digali oleh D. Satu lubang digunakan untuk meletakkan jasad korban, sementara satu lubang lainnya masing kosong.
“Ada dua titik (lubang galian). Satu titik memang direncanakan pelaku untuk mengubur korban. Satu titik lagi, kami duga mungkin ada korban lainnya, tapi kami sudah gali satu meter, namun tidak ditemukan,” jelas Firdaus.
Firdaus juga mengatakan ada dugaan praktik perdukunan dengan ditemukannya korban GH (9) di lubang belakang rumah D.
Firdaus menjelaskan bahwa di dalam rumah terduga pelaku, polisi menemukan alat atau media-media yang bisa digunakan untuk praktik perdukunan.
"Di dalam rumah pelaku, ditemukan media semacam praktik dukun, ini masih kami dalami," katanya.
Tak hanya alat-alat untuk praktik perdukunan, polisi juga menemukan sejumlah foto-foto anak-anak di dalam rumah korban.
Firdaus mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki terkait foto-foto tersebut dan alasan terduga pelaku menyimpan foto anak-anak.
"Ada foto-foto. Iya (wajahnya beda-beda). Saat ini masih dalam pendalaman," jelas Firdaus.
Baca Juga: Main Berujung Petaka! Kronologis Anak 8 Tahun Terjatuh di JPO Tol Jorr Jatiasih