Suara.com - Viral di media sosial, aksi Bupati Halmahera Utara (Halut) Maluku Utara (Malut), Frans Manery, membubarkan para pendemo menggunakan sebilah parang. Aksi tersebut terjasi saat sekelompok mahasiswa dan pemuda menggelar unjuk rasa di Tobelo, ibu kota kabupaten setempat pada Jumat (31/05/2024).
Melihat sang Bupati mengejar dengan sebilah parang, para pendemo langsung lari berhamburan hingga ke rumah warga.
Sebelum mengejar massa dengan sebilah parang, Frans mengaku telah menegur massa aksi untuk kembali pulang. Namun, massa justru tidak mengindahkan permintaan itu dan kembali orasi di agenda pleno KPU tersebut.
Menurut Frans, tindakan yang dilakukannya bukan sebagai kepala daerah karena dirinya berdalih tidak memakai atribut.
Baca Juga: Mau Cari Talenta dari Maluku Utara, Atta Halilintar Bikin Ajang Pencarian Bakat Bintang Dari Timur
"Sekali lagi saya katakan, tindakan saya tadi itu bukan atas nama Bupati, tapi atas nama pribadi," katanya, mengutip Antara Sabtu.
Diketahui, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sebelumnya pada pagi melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Halut, Kantor BKAD, dan Kantor Bupati dan Hotel Marahai yang menjadi lokasi menginapnya artis ibu kota tersebut.
Awalnya, puluhan mahasiswa menggelar refleksi 21 tahun berdirinya Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara di warnai dengan aksi penolakan kedatangan artis Ibu kota diantaranya Mario G Klau dan komika Mongol Stres yang akan menghibur masyarakat di acara puncak yang terletak di Lapangan Do'Omu Matau kawasan pemerintahan pada Jumat malam.
Namun menurut Ketua GMKI Halut, Rivaldo Djini mengatakan, unjuk rasa itu sebagai bentuk keprihatinan atas gaji honorer tenaga kesehatan, hak-hak pegawai PNS berupa TPP selama 1,5 tahun, gaji honorer Satpol-PP, cleaning service, dan Siltap Pemerintah desa di 196 Desa yang saat ini belum dibayar oleh Pemkab Halut.
Rivaldo menyebut, Mahasiswa mengkritik Pemda yang mengadakan acara hiburan dengan mengundang artis ibu kota yang tentu memakan anggaran APBD yang cukup besar.
Baca Juga: Simak 6 Hal yang Harus Kamu Tahu Sebelum Memilih Kuliah di UIN Sunan Ampel
"Apakah mengundang artis dan mengadakan acara hiburan masuk pada kategori prioritas, alangkah baiknya anggaran tersebut dipergunakan untuk membayar hutang yang tentu mengutamakan kepentingan umum dan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Dirinya lantas meminta agar Pemkab Halut bijak dalam mengatur keuangan yang bisa menghasilkan PAD bukan justru membuat agenda yang menguras APBD.
Adapun video viral aksi Bupati yang mengejar para pendemo kini viral dan menuai beragam komentar warganet. Salah satunya diunggah akun instagram @manadocommunity.
"Mantap pak,, jdi heran juga ini mahasiswa dikit2 demo," komentar netizen.
"Hahhahaa bgtu kwa pak bupati spya drg rasa le," timpal netizen lainnya.