Suara.com - Mabes Polri menampik soal konvoi kendaraan Brimob yang dilakukan sekitaran Kejaksaan Agung (Kejagung), merupakan rentetan dalam kasus pengungitan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Ferbrie Adriansyah.
Kadiv Humas Polri, Irjen Shandi Nugroho menepis kabar tersebut. Ia mengatakan konvoi yang dilakukan personel Brimob hanya menjalankan tugas patroli.
“Patroli itu merupakan tugas kepolisian dan setiap hari dilaksanakan,” kata Shandi kepada awak media, di Kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2024).
Shandi mengaku, patroli yang dilakukan oleh korps Brimob, sering dilaksanakan. Bahkan kegiatan itu dilakukan hampir setiap hari.
Baca Juga: Kasus Jampidsus Dikuntit Densus Diselesaikan Kapolri-Jaksa Agung, Polri: Sudah Tak Ada Masalah
Baca Juga: Kasus Jampidsus Dikuntit Densus Diselesaikan Kapolri-Jaksa Agung, Polri: Sudah Tak Ada Masalah
“Kalau teman-teman yang tinggal di dekat kantor atau Batalyon Brimob atau kompi Brimob mungkin hampir tiap hari itu ada kegiatan patroli,” ucap Shandi.
Shandi mengklaim, terkadang masyarakat suka menyalah tafsirkan kegiatan patroli yang dilakukan pihak kepolisian.
“Kadang suka dijabarkan suka diandai-andaikan suka dipersepsi dengan hal-hal yang berbeda,” ujarnya.
Baca Juga: Mabes Polri Buka Suara Soal Penguntitan Jampidsus, Pernyataan Ini Diulang Lebih dari Lima Kali
Klaim Kejagung
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana sebelumnya membenarkan soal rangkaian konvoi kendaraan personel Brimob di depan Gedung Kejaksaan Agung merupakan rentetan dari kejadian penguntitan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
“Ya (konvoi Brimob) itu rangkaian semuanya yang sudah dilaporkan kepada pimpinan,” kata Ketut, saat di Kejagung, Rabu (29/5/2024).
Meski demikian, Ketut tidak merinci soal peristiwa tersebut. Dia hanya mengaku kalau kejadian itu telah dilaporkan kepada antara pimpinan kedua lembaga.
“Pimpinan sudah menyelesaikannya dengan baik Pak Kapolri, dan Pak Jaksa Agung sudah ketemu,” ucap Ketut.
Meski telah terjadi serangkaian teror, terhadap pihak Kejaksaan Agung, kata Ketut, pihaknya membantah jika ada penebalan yang dilakukan pihak kejaksaan.
Ketut menjelaskan, adanya personel dari POM TNI di lingkungan kejaksaan merupakan hasil nota kesepakatan atau MOU antara Kejagung dengan pihak TNI.
“Saya jelaskan, tidak ada peningkatan pengamanan. Kita punya organik jajaran Kejaksaan Agung, yaitu Jampidmil,” ujar ketut.
“Di mana jajaran Jampidmil TNI Itu kita gunakan semua ya dalam rangka proses pengamanan pimpinan maupun pengamanan gedung yang ada di Kejaksaan Agung,” tambahnya.
Dikuntit Densus 88
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah sebelumnya dikuntit oleh dua orang yang diduga sebagai anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Satu di antaranya tertangkap basah saat mengungit Febrie yang tengah makan malam di salah satu restoran Prancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5/2024) lalu.
Berdasar informasi yang beredar, kedua orang diduga anggota Densus 88 itu datang dengan berjalan kaki. Mereka mengenakan pakaian santai dan masker.
Sementara Febrie datang bersama satu ajudannya dan motor Patwal Polisi Militer. Febrie saat itu tengah makan malam di ruang VIP yang berada di lantai dua.
Salah satu orang yang diduga anggota Densus 88 secara diam-diam merekam aktivitas Febrie. Namun hal itu dicurigai ajudan Febrie.
Kemudian ajudan Febrie tersebut langsung menghampirinya. Sementara satu orang lainnya yang diduga juga anggota Densus 88 melarikan diri.
Adapun anggota Densus 88 yang terciduk berinisial IM berpangkat Bripda. Saat itu, Bripda IM menyamar sebagai karyawan di perusahaan BUMN dengan menyamarkan inisialnya menjadi HRM. Belakangan, Bripda IM telah ditangkap dan diserahkan ke Propam Polri untuk diproses lebih lanjut.
Febrie sendiri mendapat pengawalan dari Polisi Militer semenjak Kejagung mengusut kasus korupsi timah senilai Rp271 triliun.
Buntut dari peristiwa ini, keesokan harinya Kejaksaan Agung digeruduk oleh kendaraan taktis (rantis) dibelakang kendaraan tersebut, ada juga pasukan yang menggunakan motor trail dengan personel lengkap membawa senjata laras panjang, pada Senin (20/5/2024).
Keesokan harinya, Kejaksaan Agung mendapat tamu, dari pesawat tanpa awak alias drone. Namun belum diketahui siapa pihak yang mengoperasikan drone tersebut.
Pada malamnya, Kejagung kembali disambangi oleh 4 buah mobil hitam yang diduga milik Brimob. Keempat mobil tersebut kompak menyalakan strobo dan beberapa kali mobil tersebut juga membunyikannya.