Suara.com - Sosok Linda yang mendapat spotlight di kasus pembunuhan Vina Cirebon karena mengaku dirasuki arwah mengaku bahwa ia kenal dengan salah satu tersangka pembunuh temannya itu 8 tahun lalu.
Hal itu diungkap Linda saat ditemui oleh Dedi Mulyadi. Linda yang sempat diperiksa oleh pihak kepolisian Polres Cirebon pada 27 Mei 2024 mengatakan ia mengenal dengan terdakwa Rifaldi alias Ucil.
“Satu kenal yang sudah di penjara si Rifaldi itu yang Ucil, kebetulan itukan orang situ juga, tetangga rumah,” kata Linda seperti dikutip, Kamis (30/5).
Linda lebih jauh mengatakan bahwa ia dan Ucil bersekolah di tempat yang sama sewaktu sekolah dasar atau SD. Linda menyebut Ucil ialah kakak kelasnya.
Baca Juga: Panca Darmansyah Ayah Pembunuh 4 Anak Didakwa Pembunuhan Berencana
Linda juga mengatakan bahwa di matanya Ucil orang yang baik. Namun kata Linda penilaian itu karena Ucil masih anak-anak.
"Kita ketemu terakhir waktu SD. Waktu SD dia baik orangnya karena masih anak-anak," ungkap Linda.
Sosok Rifaldi alias Ucil merupakan satu dari delapan terdakwa yang ditangkap di kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya Eky pada 26 Agustus 2016.
Ada fakta menarik soal sosok pelaku Ucil ini. Di persidangan terungkap bagaimana Ucil mengucapkan tiga kata setelah kabar kematian Eky dan Vina tersebar.
Ucil sempat mengirimkan pesan BBM kepada salah satu saksi bernama Liga Akbar Cahyana alias Gaga Awod. Menurut Gaga di persidangan, Ucil sempat mengirimkan pesan BBM kepada temannya yang bernama Lutfiah Habib Dinata.
Baca Juga: Linda Tegaskan Bukan Teman Dekat Vina, Tegur Keluarga Almarhumah Agar Jangan Berbohong
Isi pesan itu ialah ungkapan kebahagiaan Ucil soal tewasnya Eky, kekasih Vina. Gaga mengaku melihat isi BBM itu saat datang ke RSUD Gunung Jati pada Minggu 26 Agustus 2016 sekitar pukul 23:00 WIB.
“Mampus Eky Mati” begitu isi pesan Ucil kepada saksi Lutfiah seperti dikutip dari dokumen Putusan Nomor 4/Pid.B/2017/PN.Cbn.
Namun dari fakta persidangan juga terungkap bahwa soal kebenaran isi pesan BBM itu, saksi Gaga mengatakan tidak merespon atau membalasnya. Di persidangan itu, Gaga juga tidak mengetahui soal isi pesan BBM itu karena ia tidak pernah bertemu lagi dengan rekannya yang bernama Lutfiah itu.
Saksi Gaga Awod
Di berkas putusan PN Cirebon itu, sosok Liga Akbar alias Gaga itu terbilang cukup krusial. Disebutkan dalam dokumen bahwa sosok Gaga yang mengirim SMS kepada Eky untuk bertemu di Taman Kota Cirebon pada 27 Agustus 2016.
Gaga dalam kesaksiannya mengatakan bahwa ia bertemu Eky yang bersama Vina sekitar pukul 20:15 WIB. Ketiganya lalu berbincang-bincang di Taman Kota Alun-alun Cirebon.
Pertemuan ketiganya hanya berlangsung sebentar sekitar 30 menit. Menurut Gaga sekitar pukul 20:45 WIB, Eky dan Vina meminta Gaga untuk mengantar pulang ke rumah di kawasan Arumsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Saksi Gaga membawa sepeda motor mio warna hitam, sedangkan Eky yang membonceng Vina mengendarai motor Yamaha Xeon warna kuning hijau tosca.
Saksi mengungkap bahwa korban Eky di malam itu kenakan kaos lengan panjang sementara Vina memakai jaket bertuliskan XTC. Sekitar pukul 21:15, ketiga remaja ini melintas di Jl. Perjuangan Maja Asem Kec. Kesambi Kota Cirebon, depan SMPN 11.
Mereka melewati sejumlah anak muda sedang mengobrol. Menurut Gaga di depan majelis hakim itu, gerombolan anak muda ini langsung melempari mereka dengan batu.
Saksi Gaga dan Eky kemudian memacu kendaraannya. Gaga mengaku bahwa ia belok kanan ke gang sebelah sekolahan MAN 2, sementara Eky yang membonceng Vina menurut Gaga terus dan dikejar oleh gerombolan anak muda tersebut.
Gaga mengaku tidak tahu lagi dengan kejadian selanjutnya. Namun Gaga dalam keterangan di persidangan mengatakan ia mengenal salah satu dari gerombolan itu yakni Rifaldi alias Ucil yang berstatus tersangka kasus pembunuhan Vina.
Gaga mengenal Ucil lewat BlackBerry Messenger alias BBM. Menurut Gaga, Ucil dulunya sempat menjadi anggota XTC. Menariknya, Gaga mengaku bukan anggota XTC. Ia mengatakan sempat diajak Eky untuk berkumpul dengan anggota XTC.
Gaga kemudian menceritakan bahwa ia bisa selamat sampai rumah. Ia menyebut berdiam diri selama 25 menit di dalam rumahnya dan kemudian keluar kembali bersama teman-teman di depan SMAN 4.