Sudah Tewaskan Ribuan Orang, Israel Sebut Perang Di Gaza Setidaknya Masih 7 Bulan Lagi

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 30 Mei 2024 | 05:20 WIB
Sudah Tewaskan Ribuan Orang, Israel Sebut Perang Di Gaza Setidaknya Masih 7 Bulan Lagi
Asap hitam akibat serangan udara Israel memenuhi langit di desa Dayr Sharaf, Palestina, Kamis (2/11/2023). [Jaafar ASHTIYEH / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi pada Rabu (29/5/2024) mengatakan bahwa pertempuran di Jalur Gaza akan berlangsung setidaknya tujuh bulan lagi.

“Pertempuran di Jalur Gaza akan berlanjut setidaknya selama tujuh bulan ke depan,” kata Hanegbi seperti yang disiarkan saluran 12 TV Israel dan dilaporkan Sputnik.

Pejabat itu menuturkan bahwa tentara Israel sudah menguasai 75 persen dari apa yang disebut Koridor Philadelphia, yang membentang di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dan Mesir.

Sedikitnya 21 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka per Selasa (28/5) akibat serangan Israel terhadap tenda-tenda pengungsian di area Al-Mawasi di sebelah barat Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, menurut sumber keamanan dan medis Palestina.

Baca Juga: Netanyahu Tegaskan Surat Perintah Penangkapan Terhadap Dirinya Tak Bisa Hentikan Serangan Ke Gaza

Sumber keamanan mengatakan kepada Xinhua bahwa artileri Israel mengebom tenda-tenda pengungsian di area Al-Mawasi di tepi pantai barat Rafah. Al-Mawasi merupakan zona kemanusiaan tempat warga di Gaza sebelumnya mengungsi atas perintah militer Israel.

Narasumber medis setempat mengatakan kepada Xinhua bahwa pengeboman Israel mengakibatkan sedikitnya 20 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, dan puluhan lainnya luka-luka.

Tak hanya itu, sejumlah sumber medis melaporkan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan lumpuh, kecuali Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan.

Sumber tersebut menekankan bahwa hanya Rumah Sakit Bersalin Tal Sultan yang masih berjuang untuk beroperasi dan terus melayani pasien.

Sejak awal penyerangan Kota Rafah, enam rumah sakit tidak dapat beroperasi akibat gempuran Israel yang masih berlangsung hingga kini dan sengaja menargetkan banyak rumah sakit dan pusat pengobatan primer. (Sumber: Antara/Sputnik)

Baca Juga: Israel Injak-injak Indomie Bantuan untuk Warga Gaza, Apa Kata ICBP?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI