Profil Addin Jauharuddin, Ketum GP Ansor Sebut Sakiti Jokowi Berarti Menyakiti Banser

Eko Faizin Suara.Com
Rabu, 29 Mei 2024 | 10:59 WIB
Profil Addin Jauharuddin, Ketum GP Ansor Sebut Sakiti Jokowi Berarti Menyakiti Banser
Profil Addin Jauharuddin, Ketua Umum GP Ansor. [Dok ansor.web.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharuddin tengah menjadi sorotan usai menyatakan bahwa siapa yang menyakiti Presiden Joko Widodo (Jokowi) berarti menyakiti keluarga besar Banser di seluruh dunia.

Addin beralasan, Jokowi merupakan bagian dari keluarga besar GP Ansor. Pernyataan itu disampaikan Addin saat acara pelantikan GP Ansor 2024-2029 di Istora Senayan, Jakarta Pusat yang dihadiri Presiden Jokowi dan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang lainnya.

"Saya Addin Jauharudin Ketua Umum GP Ansor sekaligus panglima tertinggi Banser menyatakan, sampai kapanpun Bapak Jokowi adalah keluarga besar kami. Maka siapapun yang menyakitinya dan keluarganya, maka sama saja menyakiti kami keluarga Banser Ansor seluruh dunia," ujar Addin, Senin (27/5/2024).

Ungkapan Ketua Umum GP Ansor tersebut kemudian menuai pro dan kontra bahkan menjadi pembahasan di media sosial. 

Lantas siapakah Addin Jauharuddin, Ketum GP Ansor? Berikut profil singkatnya.

Profil Addin Jauharuddin
Addin Jauharuddin merupakan kader GP Ansor yang lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 14 April 1985. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor periode 2024-2029 secara aklamasi. 

Dalam Kongres XVI GP Ansor di KM Kelud yang berlayar dari Tanjung Priok Jakarta menuju Tanjung Emas Semarang, seluruh peserta bersepakat memilih Addin sebagai ketua umum, melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas.

Addin sebelumnya dipercaya sebagai bendahara umum pada kepengurusan Pimpinan Pusat GP Ansor periode 2016-2021.

Addin memiliki rekam jejak berkarier di berbagai perusahaan BUMN. Saat ini, ia menjabat sebagai komisaris independen PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berdasar keputusan RUPST pada 25 Mei 2023 lalu.

Baca Juga: Jokowi Bertolak ke Pekalongan, Takziah ke Rumah Duka Istri Habib Luthfi bin Yahya

Tumbuh di kalangan aktivis kepemudaan dan kemahasiswaan, ia juga tercatat pernah menduduki posisi komisaris di PT Pos Indonesia (2018-2023) dan PT Garam (2014-2017).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI