Masih Belum Beres, Garuda Indonesia Masih 'Juara' Terlambat Antarkan Jemaah Haji Indonesia

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 28 Mei 2024 | 23:10 WIB
Masih Belum Beres, Garuda Indonesia Masih 'Juara' Terlambat Antarkan Jemaah Haji Indonesia
Petugas maskapai Garuda Indonesia tengah memasang head seat cover kursi penumpang jemaah jamaah haji 2024 [ANTARA/Azmi Samsul Maarif].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kinerja maskapai Garuda Indonesia dalam dua pekan pemberangkatan Jemaah Indonesia ke Tanah Suci masih mendapat rapor merah berdasarkan evaluasi Kementerian Agama (Kemenag).

Keterlambatan masih sering terjadi sejak 12 Mei 2024 hingga 26 Mei 2024. Bahkan, Kemenag mencatat dari 152 kloter yang diberangkatkan menggunakan maskapai pelat merah tersebut, 60 kloter alami keterlambatan.

"Dari 152 kloter, ada 60 kloter yang terlambat atau sekitar 39,47 persen,” kata Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Bila dibandingkan dengan Saudia Airlines yang juga memberangkatkan Jemaah Haji Indonesia, jumlahnya masih berbeda jauh.

Baca Juga: Head to Head Garuda vs Saudia Airlines, Siapa Maskapai Paling Ngaret di Penerbangan Haji?

“Sementara Saudia Airlines, dari 132 kloter, ada 16 kloter yang mengalami keterlambatan atau sekitar 11,85 persen,” sambungnya.

Anna juga menyampaikan bahwa keterlambatan paling parah dialami jemaah haji kloter 42 Embarkasi Solo atau SOC-42. Keterlambatan tersebut terjadi karena kerusakan mesin pesawat yang memberangkatkan kloter SOC-41.

Efek domino kejadian tersebut berbuntut ada keterlambatan kedatangan Kloter SOC-43 yang mencapai 17 jam dari rencana semula.

“Akibat mesin rusak Garuda Indonesia, SOC-42 terlambat hingga 7 jam 10 menit. Ini jelas sangat lama dan menjadikan jemaah makin kelelahan,” katanya.

Tak hanya itu, 13 kloter lain juga alami keterlambatan Garuda Indonesia pada kisaran satu sampai dua jam. Sementara yang di atas dua jam, ada tujuh kloter.

Baca Juga: Garuda Telat Lagi Antarkan Jemaah Haji ke Tanah Suci, Stafsus Menag: Masalah Terus Berulang

“Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama dialami kloter pertama Embakasi Jakarta-Bekasi atau JKS-01, sekitar 47 menit,” lanjutnya.

Lantaran itu, Ani memastikan proses evaluasi atas ontime performance Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akan terus dilakukan setiap pekan.

Saat ini, tahap pemberangkatan jemaah memasuki musim puncak atau peak season.

"Ini tentu menjadi tantangan bagi maskapai penerbangan. Kami minta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh agar problem keterlambatan penerbangan yang masih cukup besar bisa segera diselesaikan dan tidak berkelanjutan," katanya.

Untuk diketahui bahwa fase kedatangan jemaah haji gelombang kedua sudah berlangsung sejak 24 Mei 2024.

Pada gelombang pertama, tercatat ada 229 kloter dengan jumlah jemaah 88.987 orang. Kemudian pada fase gelombang kedua, ada 325 kloter dengan jumlah jemaah lebih dari 124 ribu.

Kemudian penerbangan gelombang kedua, Jemaah haji Indonesia dari berbagai embarkasi di Tanah Air akan mendapat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Fase ini akan berlangsung hingga 10 Juni 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI