Suara.com - Sejumlah saksi kunci di kasus pembunuhan Vina Cirebon kembali muncul ke ruang publik. Salah satunya ialah Aep, pemuda asal Cikarang, Kabupaten Bekasi pada 27 Agustus 2016 berada di lokasi kejadian saat Vina dan Eky dibunuh oleh 11 pelaku--kekinian polisi menyebut hanya ada 9 pelaku pembunuhan.
“Dari 2016 (diperiksa polisi jadi saksi),” kata Aep saat ditemui wartawan termasuk Suara.com, Kamis (23/5/2024).
Di Cirebon, Aep merupakan seorang pekerja di salah satu bengkel cuci mobil yang lokasinya tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Aep menceritakan, kasus Vina Cirebon terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat peristiwa berlangsung dirinya sedang berada di sebuah warung dekat lokasi kejadian.
Baca Juga: Di Depan Polisi, Linda Bilang Tak Akrab dengan Vina Cirebon
Saat itu, dia melihat korban melintas dengan sepeda motor dan tak lama dilempari batu oleh kelompok remaja yang sedang kumpul di dekat lokasi kejadian.
Selain Aep, mengutip dari Putusan PN CIREBON Nomor 4/Pid.B/2017/PN CBN tertanggal 26 Mei 2017, pihak penuntut umum sempat mengajukan saksi kunci lainnya yang bernama Liga Akbar Cahyana alias Gaga Awod.
Di berkas putusan PN Cirebon itu, sosok Liga Akbar alias Gaga itu terbilang cukup krusial. Disebutkan dalam dokumen bahwa sosok Gaga yang mengirim SMS kepada Eky untuk bertemu di Taman Kota Cirebon pada 27 Agustus 2016.
Gaga dalam kesaksiannya mengatakan bahwa ia bertemu Eky yang bersama Vina sekitar pukul 20:15 WIB. Ketiganya lalu berbincang-bincang di Taman Kota Alun-alun Cirebon.
Pertemuan ketiganya hanya berlangsung sebentar sekitar 30 menit. Menurut Gaga sekitar pukul 20:45 WIB, Eky dan Vina meminta Gaga untuk mengantar pulang ke rumah di kawasan Arumsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Baca Juga: Hotman Paris Unggah Video Teman Vina Cirebon Kesurupan, Sebut Nama Mel Mel Ikut Pukul dan Perkosa
Saksi Gaga membawa sepeda motor mio warna hitam, sedangkan Eky yang membonceng Vina mengendarai motor Yamaha Xeon warna kuning hijau tosca.
Saksi mengungkap bahwa korban Eky di malam itu kenakan kaos lengan panjang sementara Vina memakai jaket bertuliskan XTC. Sekitar pukul 21:15, ketiga remaja ini melintas di Jl. Perjuangan Maja Asem Kec. Kesambi Kota Cirebon, depan SMPN 11.
Mereka melewati sejumlah anak muda sedang mengobrol. Menurut Gaga di depan majelis hakim itu, gerombolan anak muda ini langsung melemari mereka dengan batu.
Saksi Gaga dan Eky kemudian memacu kendaraannya. Gaga mengaku bahwa ia belok kanan ke gang sebelah sekolahan MAN 2, sementara Eky yang membonceng Vina menurut Gaga terus dan dikejar oleh gerombolan anak muda tersebut.
Gaga mengaku tidak tahu lagi dengan kejadian selanjutnya. Namun Gaga dalam keterangan di persidangan mengatakan ia mengenal salah satu dari gerombolan itu yakni Rifaldi alias Ucil yang berstatus tersangka kasus pembunuhan Vina.
Gaga mengenal Ucil lewat BlackBerry Messenger alias BBM. Menurut Gaga, Ucil dulunya sempat menjadi anggota XTC. Menariknya, Gaga mengaku bukan anggota XTC. Ia mengatakan sempat diajak Eky untuk berkumpul dengan anggota XTC.
Gaga kemudian menceritakan bahwa ia bisa selamat sampai rumah. Ia menyebut berdiam diri selama 25 menit di dalam rumahnya dan kemudian keluar kembali bersama teman-teman di depan SMAN 4.
Gaga mengatakan mendapat kabar Eky dan Vina tewas dari seorang temannya, Ia kemudian sekira pukul 23.00 Wib saksi bersama teman-teman pergi menuju RSUD Gunung Jati.
Di rumah sakit, Gaga mengaku mendapat pesan pesan BBM dari Saksi Rifaldi Als Ucil yang mengatakan “ Mampus Eky Mati” dan diperlihatkan kepada teman-teman saksi lainnya.