Suara.com - Sutrisna Wibawa adalah seorang guru besar di Universitas Negeri Yogyakarta. Namanya bahkan masuk dalam jajaran mantan rektor yang sempat menahkodai UNY sejak 2017-2020.
Sutrisna Wibawa saat ini disorot mengingat kiprahnya yang mulai bergeliat di dunia politik. Bahkan Sutrisna sudah mendaftar di berbagai partai untuk mendapat rekomendasi maju di Pemilihan Bupati Gunungkidul, DIY.
Sutrisna Wibawa lahir pada 1 September 1959. Putra asli daerah Gunungkidul ini tak hanya menjadi rektor saja, ia juga pernah mengemban tugas sebagai teknokrat dan juga menjabat Sekretaris Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti.
Baca Juga: Profil Ilham Prawira, Mantan Dita Fakhrana yang Kini Resmi Jadi Suami Melody Prima
Pendidikan
Sutrisna Wibawa lahir di lingkungan keluarga yang dekat dengan dunia pendidikan. Setelah menamatkan jenjang SMP, Sutrisna melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru dan lulus pada 1980.
Ia pun memprediksi bahwa pendidikan di Indonesia akan berkembang, sehingga ia memutuskan melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah di IKIP Yogyakarta. Ia dinyatakan lulus pada 1985 dan melanjutkan jenjang pascasarjana.
Mengejar gelar S2, Sutrisna Wibawa bertolak ke IKIP Jakarta dan lulus pada 1991. Selanjutnya meneruskan program S3 atau doktornya di UGM pada 2013.
Karier
Baca Juga: Betrand Peto
Sutrisna Wibawa dikenal sebagai guru besar yang nyentrik di Jogja. Bahkan saat menjadi rektor, namanya kerap ramai dibahas oleh akun media sosial yang mayoritas berisi mahasiswa.
Meski cukup dikenal di media sosial, pria 64 tahun ini memang banyak berkutat pada pendidikan karakter. Artikel ilmiah yang ia tulis banya membahas soal karakter manusia berbudaya, seperti Pengajaran Unggah-Ungguh Bahasa Jawa dengan Pendekatan Komunikatif pada Jurnal Cakrawala Pendidikan. Ia juga menulis terkait Pengajaran Sastra Wayang secara Apresiatif sebagai Sarana Pendidikan Budi Pekerti di Jurnal Kependidikan.
Awal berkarier di UNY, Sutrisna menjabat sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni UNY. Pada level universitas ia ditunjuk sebagai Pembantu Rektor II.
Berlanjut pada 2015, kariernya mulai melonjak dan dirinya diberikan kepercayaan untuk memegang tangggungjawab sebagai Sekretaris Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemeristekdikti. Ia bertugas sebagai Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) dan juga Kuasa Penggunaan Anggaran (KPA) dalam berbagai kegiatan pengembangan kemahasiswaan.
Sutrisna Wibawa juga memiliki tanggungjawab untuk menyalurkan beasiswa Bidikmisi dan meningkatkan penyerapan beasiswa tersebut agar efektif dan tepat sasaran.
Dua tahun berada di lingkungan kementerian, Sutrisna Wibawa akhirnya melepaskan jabatannya mengingat terpilihnya ia sebagai Rektor UNY pada 2017. UNY saat itu pun memiliki target menjadi universitas berkelas dunia atau (UKKD).
Tanggungjawab besar tersebut mampu dilakukannya usai setahun menjabat. UNY masuk dalam daftar perguruan tinggi Top 500 Asia versi QS, peringkat ketiga UniRank Indonesia. Selain itu UNY duduk di peringkat 11 sebagai kampus terbaik versi Kemenristekdikti pada 2018.
Meninggalkan jejak yang cukup positif di dunia pendidikan, Sutrisna pun menjajal hal baru. Dunia politik salah satu hal yang ia ikuti saat ini menjelang Pilkada 2024.
Memang sebelumnya, Sutrisna Wibawa sudah ikut bertarung di Pilkada 2019. Namun namanya masih kalah dengan Bupati Gunungkidul saat ini, Sunaryanta.