Suara.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan, cara terbaik untuk memenangkan Pilkada 2024 adalah dengan turun ke masyarakat, turun ke akar rumput.
Ia meminta para kader harus bonding dengan rakyat untuk bisa tertawa dan menangis bersama mereka, serta bisa menghasilkan solusi guna mengatasi permasalahannya.
Hal itu disampaikan dalam pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Presiden ke-5 RI ini pun meminta kadernya untuk mengingatkan rakyat agar bisa menghindari money politic atau politik uang yang bisa mempengaruhi pilihan dan justru merusak demokrasi.
Baca Juga: Sebut Pemilu 2024 Adalah Yang Terburuk, PDIP Minta Sistem Pemilu Ditinjau Kembali
“Karena itu lah hal yang terbaik saat ini adalah, turun ke akar rumput untuk persiapan pilkada ini. Digalang rakyat, dikasih pengetahuan,” kata Megawati.
Dia pun menceritakan bagaimana rakyat yang tergiur akan politik uang. Di mana sempat dijanjikan akan diberikan Rp 1 juta tapi nyatanya hanya Rp 300 ribu.
Bahkan, lanjut cerita Megawati, rakyat tersebut ada yang diminta berfoto dengan KTP dan amplop tersebut.
“Kok kamu sesudahnya baru menyesal?” cerita Megawati saat mendengar wong cilik tersebut.
“Jangan tergiur lagi lho,” sambungnya.
Baca Juga: Sambil Menangis, Puan Sampaikan Permintaan Maaf PDIP Atas Perilaku Kadernya Yang Langgar Konstitusi
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) itu meminta kepada kader PDIP agar rakyat diajari memilih pemimpin yang baik dan benar.
"Makanya tolong diajarkan kepada rakyat. Rakyat itu perlu pertolongan. Mereka haus akan sebuah guidance (panduan). Diajari, benarnya kalau milih pemimpin itu iku piye toh. Dulu saya begitu loh, ngajarin,” cerita Megawati.
Putri Proklamator RI Soekarno ini pun menyarankan agar rakyat memilih pemimpin yang baik dan sayang akan wong cilik.
“Nek kepengen dadi pemimpin iku piye carane? Saya bahasa Jawa karena dapil saya itu. Dados pundi bu? Golek ono sing apik, sing tresno karo wong cilik (cari yang bagja, yang cinta kepada Wong Cilik, red),” ungkap Megawati.
Dia pun mengingatkan bahwa pemimpin itu harus merasa menjadi bagian dari anak bangsa.
“Pemimpin itu harus merasa dia itu bagian dari anak bangsa,” kata Megawati.