PBB: Israel Tidak Akan Hentikan Kegilaan Sampai Kita Menghentikannya

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 26 Mei 2024 | 13:06 WIB
PBB: Israel Tidak Akan Hentikan Kegilaan Sampai Kita Menghentikannya
Asap membubung ke angkasa setelah terjadi serangan Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 18 Mei 2024. Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza meningkat menjadi 35.386 orang [Suara.com/ANTARA/Xinhua/Khaled Omar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelapor khusus PBB untuk Palestina mendesak negara anggota untuk memberlakukan sanksi terhadap Israel. Bersamaan dengan embargo senjata hingga mereka menghentikan "kegilaannya".

"Mari kita perjelas. Saat ICJ memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah, mereka malah meningkatkan serangan di wilayah itu," kata Francesca Albanese di X, Sabtu 25 Mei 2024.

Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militernya di Rafah, sebuah kota di Gaza selatan tempat lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.

"Kabar yang saya terima dari orang-orang yang terjebak di sana sangat mengerikan," katanya.

Baca Juga: Mahkamah Internasional Jatuhkan Tindakan Tambahan Ke Israel Terkait Genosida Di Palestina

"Yakinlah bahwa Israel tidak akan menghentikan kegilaan ini sampai kita menghentikannya," tambahnya.

Albanese mendesak seluruh negara anggota PBB untuk "memberlakukan sanksi, embargo senjata dan menangguhkan hubungan diplomasi/politik dengan Israel sampai mereka menghentikan serangannya."

Pada Jumat, ICJ menegaskan kembali perintahnya sebelumnya dan mengindikasikan langkah-langkah lebih lanjut. Termasuk untuk tetap membuka perbatasan Rafah dan memungkinkan akses bagi penyelidik untuk masuk ke daerah kantong yang diblokade tersebut.

Lebih dari 35.800 warga Palestina telah tewas di Gaza, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 80.300 lainnya luka-luka akibat serangan Israel sejak Oktober, menyusul serangan yang dilakukan Hamas.

Lebih dari tujuh bulan setelah serangan Israel tersebut, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan. (Antara)

Baca Juga: Irlandia Dan Norwegia Akui Palestina Sebagai Negara, Dubes Isreal Langsung Ditarik Pulang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI