Suara.com - Prof Dr H Sanitiar Burhanuddin SH MM atau yang dikenal ST Burhanuddin menjabat sebagai Jaksa Agung di Kejaksaan Republik Indonesia sejak 23 Oktober 2019.
ST Burhanuddin lahir di Cirebon Jawa Barat pada 17 Juli 1954. Orangtuanya bernama Entis Sutisna dan Jojoh Juansih.
Selain sebagai Jaksa, ia juga seorang Guru Besar tidak tetap Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman.
Dia juga merupakan adik dari politikus PDIP Tubagus Hasanuddin yang merupakan mantan calon Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 lalu.
ST Burhanuddin mengawali karier sebagai staf Kejaksaan Tinggi Jambi pada 1989. Lulusan Universitas 17 Agustus 1945 Semarang ini kemudian mengikuti pendidikan pembentukan jaksa dan beberapa kali menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri sejumlah daerah, mulai dari Bangko (Jambi) hingga Cilacap.
Pada 2007, Burhanuddin menjabat Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung dan berlanjut sebagai Kejaksaan Tinggi Kejati Maluku Utara pada tahun 2008 hingga tahun 2009.
Kariernya terus melesat hingga pernah menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Utara dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat. Saat menjabat sebagai Kepala Kejati Sulawesi Selatan dan Barat pada tahun 2010, Burhanuddin cukup fokus pada penanganan kasus korupsi.
Burhanuddin sempat menangani perkara korupsi yang menjerat mantan Bupati Gowa almarhum Ichsan Yasin Limpo. Ichsan merupakan adik kandung Syahrul Yasin Limpo, eks Gubernur Sulawesi Selatan yang ditunjuk Jokowi sebagai menteri pertanian periode 2019-2024.
Burhanuddin terakhir menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (jamdatun) pada 2011 hingga pensiun pada 2014. Ia juga pernah menjabat Komisaris Utama PT Hutama Karya (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-132/MBU/8/2015 pada tanggal 4 Agustus 2015.