Kompensasi Nasi Ayam, Cerita Jemaah Haji Terimbas Penundaan Penerbangan Garuda 7 Jam

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 26 Mei 2024 | 09:09 WIB
Kompensasi Nasi Ayam, Cerita Jemaah Haji Terimbas Penundaan Penerbangan Garuda 7 Jam
Jemaah asal embarkasi Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, SOC-42 tiba di penginapapan Kota Madinah setelah pesawatnya mengalami delay 7 jam. [MCH 2024/M Tovik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jemaah haji asal Kendal, Shinta mungkin tidak mengira perjuangannya untuk bisa berhaji di tahun ini harus diuji kesabaran. Pasalnya, pesawat yang seharusnya mengangkutnya dan ratusan jemaah haji asal Embarkasi Donohudan alami penundaan.

Tak tanggung-tanggung, penundaannya hingga tujuh jam dari jadwal semula yang seharusnya terbang sekira jam 17.30 WIB menuju Jeddah. Pun kemudian mereka akhirnya berangkat sekira jam 00.30 WIB sore.

"Lelah sekali, menunggu lama di bandara," ujar jemaah asal Kendal kepada Tim Media Center Haji 2024 di Madinah.

Kloter SOC-42 ini sejatinya merupakan kloter terakhir dari gelombang pertama Jemaah Haji Indonesia yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Jumat (24/5/2024) sekira jam 09.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Baca Juga: Daftar Haji Reguler di 2019, Witan Sulaeman Beberkan Alasan Bisa Berangkat Lebih Cepat Tanpa Jalur Khusus

Keterlambatan penerbangan kloter SOC-42 ini membuat Shinta protes, lantaran kloternya ikutan terlambat terbang, padahal yang bermasalah adalah pesawat kloter sebelumnya.

"Kenapa kami kena imbasnya?" ujar Shinta.

Ketua Rombongan 1 Kloter SOC 42 Samsul Huda mengatakan pihaknya sempat dikumpulkan Garuda Indonesia.

"Mereka minta maaf dan memberikan penjelasan. Jemaah mendapat kompensasi nasi ayam," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan kendala lainnya, seperti jemaah harus membongkar koper kabin untuk mengeluarkan obat-obatan dan benda tajam.

Baca Juga: Calon Haji Embarkasi Surabaya Tunda Berangkat karena Hamil, PPIH: Tahun Depan Berangkat

Hal itu terjadi karena kondisi cuaca yang diguyur hujan deras sehingga pihak maskapai meminta koper kabin semua masuk bagasi.

"Melelahkan juga karena jemaah membongkar sendiri kopernya. Sempat diperingati imigrasi karena terlalu berisik dan ramai," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI