Lanjut dijelaskan, bahwa rashdul kiblat atau istiwa a'zam adalah fenomena dimana matahari berada tepat di atas Ka'bah, sehingga semua bayangan dari benda yang tegak lurus akan menghadap ke kiblat.
“Dalam kondisi ini, bayangan yang dihasilkan setiap benda tegak lurus pada tanggal 27 Mei pukul 17.18 WITA adalah arah kiblat di lokasi itu. Cara dan metode ini sangat efektif untuk mengakurasi arah kiblat di berbagai tempat. Olehnya itu kami harap masyarakat memanfaatkan momentum ini untuk memastikan arah kibat di tempatnya sudah tepat,” jelasnya.
Ditambahkan Haji Wahyu, keikutsertaan masyarakat umum pada giat Hari Sejuta Kiblat ini diharapkan akan tercatat dalam museum rekor Indonesia atau MURI sebagai peserta kalibrasi arah kiblat terbanyak yang pernah dilakukan.