Suara.com - Kasus pembunuhan imam musala saat hendak Salat Subuh di Kebon Jeruk masih belum terungkap. Korban yang bernama Muhammad Saidi (71) tewas dengan luka tusuk di bagian pinggang sebelah kanannya.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Sutrisno mengatakan, meski sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi dan pemeriksaan CCTV, namun hingga kini belum mengantongi identitas pelaku.
“Belum lah (kantongi identitas), kalau udah dapat pasti sudah ketangkap,” katanya, saat dihubungi awak media, Rabu (22/5/2023).
Menurut dia, pihaknya yang bersama tim dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat juga sudah melakukan pencarian hingga ke wilayah Serang. Namun, hasilnya hingga kini masih nihil.
Baca Juga: Tusuk Ustaz Saidi saat Berwudu, Pria Pembunuh Imam Musala di Kebon Jeruk Masih Berkeliaran
“Udah, anggota sudah di lapangan gabungan Polda, Polres, Polda, sampai ke kampung-kampung di Serang, semua dicari, tapi belum ada. Kalau ada pasti akan dikabari,” ucap Sutrisno.
Sebelumnya, seorang ustadz bernama Muhammad Saidi (71) tewas usai ditusuk oleh orang tidak dikenal. Peristiwa itu terjadi saat Saidi mengambil air wudhu di musala Uswatun Hasanah, Jalan Pesing Garden, RT4/8 Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis (16/5/2024).
Pantauan Suara.com di lokasi kejadian, musala tempat Saidi ditikam berdampingan dengan kediamannya. Berdasarkan informasi warga sekitar, musala tersebut memang berdiri di tanah milik Saidi.
Salah seorang jemaah, Supriadi mengatakan, peristiwa ini terjadi ketika korban mengambil wudhu. Tempat wudhu musala tersebut berada di lantai dasar, sementara temoat salat berjamah berada di lantai atas atau lantai 2.
Mulanya para jemaah tidak tahu peristiwa penusukan tersebut. Jamaah baru mengetahui kejadian ini saat kirban berteriak maling sebanyak 2 kali.
“Pas waktu azan subuh kan kita langsung naik ke atas tuh, saya lagi solat sunnah dua rakaat, enggak lama Pak ustaz teriak dua kali ‘maling-maling’. Gak lama jemaah pada turun ngeliat si korbannya udah berdarah-darah,” kata Supriadi di lokasi, Kamis lalu.
Supriadi saat itu tidak melihat langsung pelaku oenusukan lantaran saat ia turun ke bawah, pelaku sudah kabur.
Saat itu, keluarga korban sempat melakukan pengejaran. Namun Supriadi memilih melanjutkan ibadah salat subuh.
“Bukan gak mau nolong, tapi udah banyak keluarganya pak ustadz yang nolong,” kata Supriadi.
Berdasarkan informasi dari para warga, Saidi tertusuk dibagian belakang. Keluarga juga sempat membawa Saidi ke Rumah Sakit Graha Kedoya, namun nahas nyawa Saidi tidak dapat tertolong saat ditangani tim medis.